kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Trump: Hubungan dengan China sudah rusak parah


Senin, 13 Juli 2020 / 11:27 WIB
Trump: Hubungan dengan China sudah rusak parah
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Tasos Katopodis


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat (10/7/2020) bahwa hubungan dengan China sudah rusak parah. Oleh karenanya, saat ini dia tidak mempertimbangkan lagi kesepakatan perdagangan fase dua dengan China pada saat ini.

"Saya tidak memikirkannya sekarang," kata Trump kepada wartawan ketika ditanya tentang kemungkinan putaran kedua dari perjanjian perdagangan.

Mengutip Anadolu Agency, pernyataan ini diajukan wartawan saat Trump berada di atas Air Force One dalam perjalanan ke Florida untuk kunjungan ke US Southern Command.

Baca Juga: AS ingatkan warganya di China berisiko ditahan dan tak boleh keluar dari China

"Hubungan dengan China telah rusak parah," katanya. "Mereka bisa menghentikan wabah, mereka bisa menghentikannya, mereka tidak menghentikannya. Mereka menghentikannya untuk menyebar ke bagian-bagian sisa China dari provinsi Wuhan."

"Jujur, saya punya banyak hal lain dalam pikiran saya," tambah Trump seperti yang dilansir dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Tandingi China, Jepang bangun jet tempur siluman paling canggih di dunia

AS dan China menandatangani perjanjian perdagangan fase pertama pertengahan Januari, yang menandai tonggak utama dalam perang dagang lebih dari dua tahun antara dua negara.

Setelah wabah virus corona, hubungan antara kedua negara telah memburuk dan Trump menuduh Beijing membiarkan penyebaran virus, yang berasal dari Wuhan, China.

Menurut penghitungan yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins, AS adalah negara yang paling parah dilanda pandemi dengan lebih dari 3,1 juta kasus dan lebih dari 133.500 kematian. Secara keseluruhan, lebih dari 969.100 pasein yang telah pulih dari virus ini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×