Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Gedung Putih secara resmi merilis rincian laporan medis terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump, setelah ia menjalani pemindaian MRI pada sistem kardiovaskular dan abdomen pada Oktober lalu.
Mengutip Unilad, Trump, yang kini berusia 79 tahun, menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) sebagai bagian dari prosedur rutin untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan sejak dini. Hal itu dikonfirmasi dalam sebuah memo oleh dokter kepresidenan, Sean P. Barbabella.
Hasil MRI: “Normal sempurna”
Dr. Barbabella menjelaskan bahwa hasil pemindaian jantung dan abdomen Trump menunjukkan kondisi yang sangat baik tanpa indikasi penyakit serius.
“Tujuan dari pemeriksaan ini bersifat preventif: untuk mendeteksi masalah sejak dini, mengonfirmasi kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan memastikan ia mempertahankan vitalitas serta fungsi jangka panjang,” ujar Barbabella.
Baca Juga: Trump Sudah Tentukan Calon Ketua The Fed Baru, Ini Kandidat Terkuatnya
Dalam laporannya, sang dokter menegaskan tidak ada temuan penyempitan arteri, gangguan aliran darah, ataupun kelainan pada jantung atau pembuluh utama.
“Ruang-ruang jantung berukuran normal, dinding pembuluh darah tampak halus dan sehat, serta tidak ada tanda-tanda peradangan atau penggumpalan,” jelasnya.
Pemeriksaan abdomen turut memperlihatkan hasil yang baik.
“Semua organ utama tampak sangat sehat dan memiliki aliran darah yang baik,” tambahnya.
Menurut Barbabella, seluruh aspek yang dievaluasi berfungsi dalam batas normal tanpa kekhawatiran akut maupun kronis.
Rutin untuk pria usia lanjut
Barbabella menyebut alasan pemeriksaan tersebut dilakukan karena pria pada kelompok usia Trump bermanfaat menjalani evaluasi komprehensif terkait kesehatan kardiovaskular dan abdomen.
Trump sendiri menanggapi hasil laporan kesehatannya dengan santai. Kepada wartawan, ia mengaku tidak sepenuhnya mengetahui bagian tubuh mana yang diperiksa.
Baca Juga: Awan Perang di Karibia: Apakah Trump Siap Serang Venezuela?
“Bukan otak, karena saya sudah menjalani tes kognitif dan saya lulus dengan sempurna,” tegasnya.
Trump bahkan menyebut hasil pemindaian tersebut sebagai “sempurna”.
Kekhawatiran sebelumnya soal memar dan pembengkakan
Laporan kesehatan terbaru ini dirilis beberapa bulan setelah Trump memicu kekhawatiran publik ketika terlihat memiliki memar misterius di tangan dan pergelangan kaki yang bengkak pada musim panas 2025.
Saat itu, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump didiagnosis mengalami insufisiensi vena kronis, kondisi ringan yang menyebabkan penumpukan darah di pembuluh darah dan umum dialami lansia.
Memar di tangannya kemudian dijelaskan sebagai iritasi jaringan ringan akibat kebiasaan berjabat tangan dan penggunaan aspirin, menurut juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt.
Klaim “presiden paling sehat”
Trump sebelumnya pernah menyebut dirinya sebagai “presiden paling sehat yang pernah hidup”, namun kondisi medisnya kerap menjadi sorotan publik, terlebih dalam konteks usia dan aktivitas politiknya yang padat.
Laporan terkini ini tampaknya ditujukan untuk meredakan kekhawatiran serta menegaskan bahwa kondisi kesehatan Trump masih berada dalam kategori sangat baik.













