Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - QUEBEC. Para pemimpin negara-negara G7, Sabtu (10/6), menambal celah-celah dalam aliansi mereka di KTT di Kanada, tetapi pergi dengan sedikit kesepakatan untuk tidak sepakat dalam hal perdagangan karena Presiden AS Donald Trump mengayunkan agenda "America First".
Trump, yang pekan lalu memberlakukan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada, Uni Eropa, dan Meksiko; meninggalkan KTT G7 lebih awal setelah mengancam untuk memutus perdagangan dengan negara-negara yang memperlakukan Amerika Serikat secara tidak adil.
"Kami seperti celengan yang dirampok semua orang," katanya pada konferensi pers ketika rekan-rekan G7-nya melanjutkan pertemuan dua hari mereka di La Malbaie, Quebec, Kanada.
"Ini bukan hanya G7. Maksud saya, ada India di mana beberapa tarifnya 100% sedangkan kami tidak mengenakan biaya apa pun," kata Trump. "Dan itu akan berhenti atau kami akan berhenti berdagang dengan mereka."
Dalam sebuah pernyataan bersama para pemimpin Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, dan Jepang menyepakati perlunya "perdagangan bebas, adil, dan saling menguntungkan" dan pentingnya memerangi proteksionisme.
"Kami berusaha untuk mengurangi hambatan tarif, hambatan non-tarif dan subsidi," kata mereka dalam pernyataan bersama tersbeut.
Trump, yang mengulangi bahwa tarifnya dimaksudkan untuk melindungi industri dan pekerja AS dari persaingan internasional yang tidak adil, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menyarankan kepada para pemimpin G7 lainnya bahwa semua hambatan perdagangan, termasuk tarif dan subsidi, dihilangkan.
Dia juga membantah bahwa terjadi perdebatan dalam KTT itu, sebuah pernyataan yang berlawanan dengan apa yang digambarkan oleh para pejabat G7 sebagai perundingan "luar biasa" pada Jumat ketika Trump mengulangi daftar keluhan perdagangan, terutama mengenai Uni Eropa dan Kanada.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari pernyataan resmi tentang Trump.