ILUSTRASI. Donald Trump, yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, dan Emmanuel Macron, Presiden Prancis, berbicara di dalam Katedral Notre-Dame di Paris sebelum upacara untuk menandai pembukaan kembali katedral tersebut setelah kebakaran pada tahun 2019. Acara ini berlangsung di Paris, Prancis, pada 7 Desember 2024. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuntut Uni Eropa (UE) untuk meningkatkan impor minyak dan gas dari AS. Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, Trump mengaku akan memberlakukan tarif tambahan atas barang UE yang diekspor ke AS termasuk mobil dan mesin.
Sejatinya, sebagian besar minyak dan gas yang dimanfaatkan Uni Eropa berasal dari AS. Bahkan, kapasitas produksi minyak dan gas AS saat ini sudah terserap oleh negara Uni Eropa. Tetapi Trump telah berjanji untuk lebih meningkatkan produksi minyak dan gas negara tersebut.
"Saya memberitahu Uni Eropa bahwa mereka harus menutupi defisit mereka yang sangat besar dengan AS dengan pembelian minyak dan gas kami dalam skala besar," kata Trump. Jika tidak, dia menambahkan, akan ada tarif.
Komisi Eropa mengatakan siap untuk berdiskusi dengan Trump tentang cara memperkuat hubungan di sektor energi. "UE berkomitmen menghentikan impor energi dari Rusia dan mendiversifikasi sumber pasokan kami," kata juru bicara. Menurut data kantor statistik UE Eurostat, AS telah memasok 47% impor gas alam cair Uni Eropa dan 17% impor minyaknya pada kuartal I-2024.
Kontribusi besar
Uni Eropa telah meningkatkan pembelian minyak dan gas AS karena Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia setelah invasi nya ke Ukraina pada tahun 2022. Upaya ini juga untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas energi dari Rusia.
Sejak saat itu, Amerika Serikat telah tumbuh menjadi produsen minyak terbesar dengan produksi lebih dari 20 juta barel minyak cair per hari, atau seperlima dari permintaan global. Ekspor minyak mentah AS ke Eropa mencapai 2 juta barel per hari, mewakili lebih dari setengah dari total ekspor AS, dan sisanya ke Asia.
Menurut data pemerintah AS, Belanda, Spanyol, Prancis, Jerman, Italia, Denmark, dan Swedia adalah importir terbesar minyak AS. "Eropa mendekati kapasitas maksimumnya untuk minyak mentah AS, yang berarti hanya ada sedikit ruang untuk impor yang lebih kuat tahun depan," kata Richard Price, analis pasar minyak Energy Aspects. Ia juga mengatakan penutupan kilang di Eropa pada tahun 2025 tidak akan membantu meningkatkan impor.
Untuk komoditas gas, AS merupakan produsen dan konsumen gas terbesar di dunia dengan hasil lebih dari 103 miliar kaki kubik per hari. AS memproyeksikan ekspor LNG AS rata-rata mencapai 12 bcfd pada tahun 2024. Di 2023, Eropa menampung 66% LNG yang diekspor AS.
Reporter: Avanty Nurdiana
Editor: Avanty Nurdiana