kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.295   40,00   0,25%
  • IDX 7.067   1,81   0,03%
  • KOMPAS100 1.023   -1,27   -0,12%
  • LQ45 795   -0,60   -0,07%
  • ISSI 225   0,19   0,09%
  • IDX30 416   -0,44   -0,11%
  • IDXHIDIV20 493   -1,08   -0,22%
  • IDX80 115   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,18   -0,15%
  • IDXQ30 136   -0,46   -0,34%

Trump Naikkan Tarif Impor Baja Jadi 50%, Negara Lain Kecam Kebijakan Ini


Minggu, 01 Juni 2025 / 22:05 WIB
Trump Naikkan Tarif Impor Baja Jadi 50%, Negara Lain Kecam Kebijakan Ini
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump gestures at the annual National Memorial Day Observance in the Memorial Amphitheater, at Arlington National Cemetery in Arlington, Virginia, U.S., May 26, 2025. REUTERS/Ken Cedeno


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - PENNSYLVANIA. Pasca kesepakatan Nippon Steel dan US Steel, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%. Kebijakan ini meningkatkan tekanan bagi produsen baja global. 

"Kami akan memberlakukan kenaikan 25%. Kami akan menaikkannya dari 25% menjadi 50% tarif untuk baja yang masuk ke Amerika Serikat, yang akan memperkuat industri baja di dalam negeri," ujar Trump, dikutip Reuters. Trump melalui media sosial mengatakan, tarif ini akan diterapkan mulai Rabu (4/6).

Baca Juga: Jalan Hilirisasi Menuju Ketahanan Industri Baja Nasional

Pengumuman ini datang beberapa jam setelah Trump menuduh China melanggar kesepakatan dengan AS terkait pelonggaran bersama atas tarif dan pembatasan perdagangan mineral. Trump mengumumkan, kenaikan tarif bersamaan dengan kesepakatan akuisisi Nippon Steel dan U.S. Steel senilai US$ 14,9 miliar. Menurut dia, kesepakatan ini membantu mempertahankan lapangan kerja bagi pekerja baja di AS.

Dikecam banyak pihak

Saham produsen baja Cleveland-Cliffs Inc melonjak 26% setelah pasar ditutup, karena para investor meyakini tarif baru ini akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun, pengumuman ini menuai reaksi keras mitra dagang AS di seluruh dunia.

Kamar Dagang Kanada dengan cepat mengecam kenaikan tarif ini sebagai tindakan yang bertentangan dengan keamanan ekonomi Amerika Utara. "Kebijakan ini menghancurkan rantai pasok lintas batas yang telah efisien, kompetitif, dan andal, seperti yang kita miliki dalam industri baja dan aluminium. Ini akan menimbulkan kerugian besar bagi kedua negara," kata Candace Laing, Presiden Kamar Dagang Kanada. 

Baca Juga: Dari Cilegon ke Hanoi, Strategi Krakatau Steel (KRAS) Menjadi Pemain Regional

Komisi Eropa mengaku siap membalas. Menurut jurubicara Komisi Eropa, keputusan ini menambah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatkan biaya bagi konsumen serta pelaku usaha. "Uni Eropa siap memberlakukan tindakan balasan, termasuk terhadap kenaikan tarif terbaru an barang dari AS," kata dia. 

Pemerintah Australia juga mengecam. Menteri Perdagangan Australia Don Farrell menyebut, langkah Trump tidak berdasar dan bukan sikap dari sahabat.

Industri baja di AS mengalami kemunduran dan banyak pabrik baja di wilayah Rust Belt ditutup karena kalah bersaing dengan produsen luar negeri. AS adalah importir baja terbesar di dunia, tidak termasuk Uni Eropa, dengan total impor mencapai 26,2 juta ton pada 2024, menurut Departemen Perdagangan AS. Karena itu, tarif impor baja jadi salah satu fokus utama kebijakan Trump.

n

Selanjutnya: Fahri Hamzah Klaim Komitmen Investasi Asing Program 3 Juta Rumah Capai Rp 75 Triliun

Menarik Dibaca: Harga Turun Lagi, Ini Harga BBM Shell dan BP Terbaru Berlaku 1 Juni 2025




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×