kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump tolak meneken paket bantuan, tunjangan pengangguran bagi jutaan orang terancam


Minggu, 27 Desember 2020 / 10:06 WIB
Trump tolak meneken paket bantuan, tunjangan pengangguran bagi jutaan orang terancam
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tunjangan pengangguran untuk jutaan orang Amerika berakhir pada Sabtu (26/12) karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump sejauh ini menolak untuk menandatangani Undang-Undang dan paket belanja untuk bantuan pandemi virus corona senilai US$ 2,3 triliun. Trump bersikeras bahwa hal itu tidak cukup membantu orang biasa.

Mengutip Reuters, Minggu (27/12), Trump mengejutkan Partai Republik dan Demokrat ketika dia mengatakan bahwa dia tidak senang dengan anggaran besar-besaran yang memberikan bantuan virus corona senilai US$ 892 miliar, termasuk memperpanjang tunjangan pengangguran darurat yang berakhir pada 26 Desember dan belanja sebeasr US$ 1,4 triliun untuk pemerintahan.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja, tanpa tanda tangan Trump, sekitar 14 juta orang bisa kehilangan manfaat ekstra itu. Penutupan sebagian pemerintah akan dimulai pada Selasa, menempatkan jutaan pendapatan pegawai pemerintah dalam risiko, kecuali Kongres dapat menyetujui RUU belanja pemerintah sebelum itu.

Setelah perselisihan berbulan-bulan, Partai Republik dan Demokrat menyetujui paket itu akhir pekan lalu, dengan dukungan Gedung Putih. Trump, yang menyerahkan kekuasaan kepada Presiden terpilih Demokrat Joe Biden pada 20 Januari, tidak keberatan dengan ketentuan kesepakatan sebelum Kongres memberikan suara pada Senin malam.

Baca Juga: Jutaan Orang Amerika Kehilangan Tunjangan Pengangguran Gara-gara Donald Trump

Tapi sejak itu dia mengeluh bahwa RUU itu memberikan terlalu banyak uang untuk kepentingan khusus, proyek budaya dan bantuan asing, sementara pemberian cek stimulus US$ 600 untuk jutaan orang Amerika yang berjuang terlalu kecil. Dia menuntut agar dinaikkan menjadi US$ 2.000.

"Saya hanya ingin orang-orang hebat kami mendapatkan US$ 2.000, daripada $ 600 yang sekarang ada dalam anggaran," cuit presiden pada hari Sabtu.

Penolakannya untuk menandatangani memicu teguran tajam dari Biden, yang meminta Trump untuk segera bertindak.

"Pelepasan tanggungjawab ini memiliki konsekuensi yang menghancurkan. ... RUU ini sangat penting. Ini perlu ditandatangani menjadi undang-undang sekarang," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Presiden terpilih dijadwalkan bertemu dengan penasihat transisinya pada hari Minggu.

Orang Amerika hidup melalui musim liburan yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah pandemi yang telah menewaskan hampir 330.000 orang di Amerika Serikat, dengan jumlah kematian harian sekarang berulang kali lebih dari 3.000 orang, tertinggi sejak pandemi dimulai.

Banyak ekonom setuju bantuan RUU itu terlalu rendah tetapi mengatakan dukungan langsung masih sangat dibutuhkan.

Luar biasa sulit

Sebuah sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan keberatan Trump terhadap RUU tersebut mengejutkan banyak pejabat Gedung Putih. Kritiknya terhadap RUU tersebut di tweet memupus harapan bahwa dia akan menandatangani RUU tersebut selama akhir pekan.

Trump menghabiskan sebagian besar hari Kamis dan Hari Natal dengan bermain golf di klubnya di West Palm Beach, Florida. RUU itu telah dikirim ke Mar-a-Lago, kediamannya di Florida, tempat Trump menghabiskan hari Sabtu bersama anggota keluarganya, termasuk penasihat senior Jared Kushner, menantu laki-lakinya, dan putrinya Ivanka Trump.

Menurut jadwal hariannya, Trump terlibat dalam "banyak pertemuan dan panggilan telepon," meskipun Gedung Putih tidak memberikan rinciannya. Dia tidak punya acara yang dijadwalkan untuk hari Minggu.

Baca Juga: Mulai Senin, AS wajibkan penumpang dari Inggris tunjukkan hasil negatif tes Covid-19

Presiden juga meluangkan waktu untuk mengulangi dalam beberapa tweet klaimnya yang tidak berdasar atas penipuan pemilu dan menuduh rekan-rekan Republiknya meninggalkannya dalam upayanya untuk membatalkan hasil pemilu, yang telah beberapa kali ditolak oleh pengadilan AS. Dia belum mengakui kemenangan Biden pada 3 November.

"Saatnya Senator Republik untuk maju dan berjuang untuk Kepresidenan," tweetnya pada Sabtu malam.

Trump juga tampaknya berada dalam posisi terisolasi dalam RUU bantuan, dengan beberapa anggota parlemen dari Partai Republik menyuarakan dukungan untuk posisinya. Gedung Putih tidak update informasi apakah Trump akan menandatangani RUU tersebut pada hari Senin, kata seorang pejabat.

Selanjutnya: Trump mengaku semakin frustrasi dengan sikap wakilnya Mike Pence




TERBARU

[X]
×