Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kim memperingatkan bahwa setiap provokasi militer terhadap negara-negara dengan senjata nuklir, mengacu pada Rusia dan Korea Utara, dapat menyebabkan situasi mengerikan yang tidak terbayangkan oleh politisi dan pakar militer.
“Perbuatan seperti itu hanya dapat dilakukan oleh orang gila di rezim Seoul dan Kyiv,” kata Kim Yo-jong dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh otoritas Korea Utara pada hari Selasa.
Rusia belum mengonfirmasi laporan tentang partisipasi tentara Korea Utara dalam upaya perangnya. Akan tetapi, Moskow membela kerja sama militernya dengan Pyongyang pada hari Senin, menekankan bahwa hal itu tidak ditujukan untuk melawan kepentingan Seoul.
Para ahli percaya bahwa tenaga kerja tambahan yang dikirim oleh Korea Utara dapat memberi Rusia lebih banyak fleksibilitas dalam penempatan pasukan.
“Hal itu memungkinkan Rusia untuk membebaskan lebih banyak tentaranya sendiri yang dapat ditempatkan dengan cara yang diinginkannya,” kata Ramon Pacheco Pardo, seorang profesor hubungan internasional di King’s College London.
Tonton: Ini Peringatan NATO kepada Rusia dan Korea Utara
Selain penempatan tentara, para analis juga percaya bahwa Korea Utara terus memainkan peran penting dalam memasok jutaan amunisi ke Rusia.
Sejak 2023, Pyongyang telah mengirim sedikitnya lima juta amunisi ke Rusia dengan imbalan makanan dan sumber daya lainnya.