kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tuduh meretas, AS jatuhkan sanksi pada Korut


Sabtu, 03 Januari 2015 / 09:15 WIB
Tuduh meretas, AS jatuhkan sanksi pada Korut
ILUSTRASI. Nasabah melakukan video banking saat membuka rekening tabungan pada?salah satu kantor cabang Bank Central Asia.?(KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Sumber: Washington Post | Editor: Sanny Cicilia

WASHINGTON. Meski belum memegang bukti yang kuat, pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan menjatuhkan sanksi atas Korea Utara atas aksi meretas Sony Pictures. Paman Sam menyebut aksi Korea Utara mencoba melanggar keamanan cyber AS. 

Di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, Kementerian Keuangan AS akan menjatuhkan sanksi finansial pada sepuluh kantor resmi Korea Utara dan tiga badan pemerintah. Belum dijelaskan bagaimana sanksi diterapkan, namun pemerintah AS berharap negara-negara lain ikut mempersulit kesepakatan bisnis dengan Korea Utara. 

Seperti dikutip Washington Post, salah satu target sanksi adalah badan intelijen Korea Utara Reconnaissance General Bureau yang diyakini menyusun serangan cyber tersebut. Target lainnya, perusahaan trading utama Korea Mining Development Trading Corp, dan Korean Tangun Trading Corp yang bertanggung jawab atas riset dan pengembangan sistem pertahanan Korea Utara. 

Dalam rilis resminya, Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan, Korea Utara harus bertanggungjawab atas tindakan destruktif dan menggoyang stabilisasi. 

November lalu, sistem internal Sony diretas dan lima filmnya yang belum dirilis disebarkan untuk publik. Peretasan ini terjadi menjelang publikasi The Interview, film komedi tentang rencana pembunuhan pimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. Korea sebelumnya sudah menyampaikan keberatan atas film ini pada PBB namun AS tetap ingin menayangkan film tersebut.

"Kami percaya, Korea Utara ada di balik penyerangan Sony," kata seorang sumber resmi di Kementerian Keuangan. 

Marcus Noland, seorang pakar Korea Utara di Peterson Institute melihat, sanksi AS tak berpengaruh besar mengubah fundamental Korea Utara. Kawasan tertutup ini lebih banyak mempercayakan kebutuhan finansialnya dengan China. 

"Ada bukti bahwa sanksi semacam ini akan menghalangi ekspor barang dan jasa militer Korea Utara. Tapi sedikit sekali pembuktian bahwa sanksi akan mengganggu impor komponen program misil dan nuklir," kata Noland.  



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×