kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sony tayangkan film 'The Interview' melalui online


Kamis, 25 Desember 2014 / 10:43 WIB
Sony tayangkan film 'The Interview' melalui online
ILUSTRASI. Diduga Terima Gratifikasi Rp 28 Miliar, KPK Tahan Mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Sumber: BBC | Editor: Hendra Gunawan

LOS ANGELES. Sony Pictures akhirnya memutuskan untuk tetap akan merilis film “The Interview” meskipun sebelumnya telah terjadi insiden serangan cyber.

Namun kali ini, Sony tidak akan mendistribusikan filmnya itu melalui bioskop-bioskop, melainkan akan ditayangkan melalui online.

Rencananya, film yang dibintangi oleh Seth Rogen dan James Franco itu bisa dilihat melalui situs seetheinterview.com, Google (melalui platform YouTube and Play), dan Microsoft (Xbox Video). Namun Sony membatasi pengakses film ini hanya untuk wilayah Amerika Serikat saja.

Untuk menonton film ini dikenakan biaya US$ 5,99 untuk menyewa, atau US$ 14,99 untuk membeli.

"Ini selalu menjadi niat Sony untuk memiliki platform nasional yang merilis film ini," kata Michael Lynton, Ketua dan Kepala Eksekutif Sony Entertainment dalam sebuah pernyataan, Rabu (24/12).

Sayangnya, tak lama setelah ditayangkan, website seetheinterview.com tidak dapat diakses. Kemungkinan besar akibat banyaknya pengunjung situs sehingga lalu lintas menjadi padat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sony menarik film ini dari bioskop-bioskop lantaran ada kelompok yang mengatasnamakan Guardians of Peace mengancam akan melakukan teror ke sejumlah bioskop yang menayangkan film tersebut. Pembatalan itupun mendapat kritikan dari Presiden AS Barack Obama.

Pekan lalu, Federal Bureau of Investigation (FBI) menuduh Korea Utara sebagai biang keladi teror tersebut. Namun, banyak ahli cyber security membantah pernyataan FBI itu.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×