Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto
KUALA LUMPUR. Gubernur Bank Sentral Malaysia atau Bank Negara Malaysia (BNM), Zeti Akhtar Aziz akan melepas jabatan mulai April 2016. Zeti akan menyudahi masa kepemimpinannya di BNM yang berlangsung sejak Mei 2000.
Semasa menjabat, Zeti terbilang cukup berani mengkritik kepemimpinan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Terakhir kali, Zeti mengkritik skandal 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Dia menuding, skandal korupsi 1MDB menyebabkan ketidakpastian iklim investasi. Menurut Aziz, nilai tukar ringgit akan kembali menguat bila skandal korupsi 1MDB dituntaskan.
Namun tudingan Zati ditolak 1MBD. Menurut lembaga pelat merah Malaysia itu, penurunan nilai tukar ringgit merupakan fenomena yang melanda hampir seluruh mata uang dunia. Penurunan ringgit, sebut 1MBD, lebih disebabkan penurunan harga minyak dunia dan ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed rate).
Pasar kini menanti bakal calon pengganti Zeti. Namun siapa pun yang akan menggantikan Zeti, akan memperoleh tantangan yang sangat besar. "Malaysia kini sangat rentan, terutama disebabkan gemuruh politik dalam negerinya sendiri," terang Wellian Wiranti, ekonom Oversea Chinese Banking Corporation (OCBC) Singapura seperti diberitakan Bloomberg, Selasa (8/12).
Sejumlah nama saat ini masuk bursa calon orang nomor satu di BNM. Calon pertama adalah Awang Adek Hussin, Duta Besar Malaysia untuk Amerika Serikat (AS), yang juga mantan wakil menteri keuangan. Awang, penyandang gelar PhD bidang ekonomi dari University of Wharton School Pennsylvania tersebut, menurut tiga orang sumber Bloomberg, sedang didekati Najib untuk menggantikan posisi Zeti.
Calon kedua yang santer diberitakan sebagai calon Gubernur BNM adalah Mohd Irwan Serigar Abdullah, Sekretaris Jenderal Treasury Departemen Keuangan Malaysia. Calon ketiga, Nor Shamsiah Mohd Yunus, yang kini menjabat Deputi Gubernur BNM.
Keempat, Sukhdave Singh, yang juga sekarang menjabat Deputi Gubernur BNM. Calon kelima, Abdul Wahid Omar, menteri pada kabinet Najib. Keenam adalah Ismee Ismail, Direktur 1MBD. Sedangkan, calon terakhir adalah Noor Azlan Ghazali, Anggota Komite Kebijakan Moneter Malaysia.