Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Intel mengumumkan rencana pemangkasan 15% tenaga kerjanya pada Kamis (1/8) kemarin. Selain melakukan PHK, perusahaan pembuat chip ini juga memutusan untuk menangguhkan pembagian dividen pada kuartal IV karena alasan pemulihan bisnis.
Melansir Reuters, manajemen menyebut sebagian besar pemutusan hubungan kerja akan selesai pada akhir tahun 2024.
Perseroan juga telah menetapkan rencana untuk memangkas biaya operasional dan mengurangi belanja modal lebih dari US$ 10 miliar pada tahun 2025. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.
Semula di bulan Februari, Intel menetapkan untuk memberikan penghematan biaya tahunan antara US$ 8 miliar dan US$10 miliar pada tahun 2025.
Baca Juga: Intel Incar Pendapatan Software Senilai US$ 1 Miliar
Intel juga memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di bawah perkiraan karena pembuat chip tersebut bergulat dengan penurunan pengeluaran untuk chip pusat data tradisional dan meningkatnya persaingan di pasar komputer pribadi.
Sebagai pionir dalam revolusi PC, Intel kini tertinggal dari Nvidia di pasar prosesor kecerdasan buatan yang sedang berkembang pesat. Sementara dari segmen bisnis pusat data, perseroan juga menghadapi ancaman dari AMD yang bangkit kembali.
Intel mengharapkan pendapatan antara $12,5 miliar dan $13,5 miliar untuk kuartal III. Ini jauh lebih rendah dari perkiraan rata-rata analis dari data LSEG sebesar $14,35 miliar.
Setelah kabar ini berhembus, saham perusahaan chip yang berbasis di Santa Clara, California turun 10%. Saham Intel ditutup turun 7% pada hari Kamis, seiring dengan saham chip AS yang anjlok setelah perkiraan konservatif dari Arm Holdings pada hari Rabu.