Sumber: Bloomberg |
LAS VEGAS. Las Vegas Sands Corp., kasino yang digelindingkan oleh miliuner Sheldon Adelson, meningkatkan modalnya sebesar US$ 2,14 miliar. Operator kasino ini berharap bisa menyelesaikan “utang yang berlebihan” pada minggu ini. Perusahaan ini memang membutuhkan dana segar agar ia tak tersandung pelanggaran atas utang-utangnya di AS.
Dalam satu hingga dua tahun ke depan, Las Vegas Sands akan fokus untuk proyek Marina Sands di Singapura senilai US$ 4 miliar. Mereka memperpanjang deadline pembangunan proyek tersebut hingga tahun 2010. Sedianya, satu buah kasino, dua tower hotel, pusat perbelanjaan dan ruang pertemuan, beroperasi akhir 2009.
Di luar proyek di Singapura, Las Vegas Sands membenamkan duitnya sekitar US$ 12 miliar untuk membangun kasino di Macau, di mana laba dari perjudian di kasino ini menekuk dua kali lebih besar sejak 2004 menjadi US$ 10,4 miliar tahun lalu.
Namun, karena terimbas oleh krisis global, mereka akan menghentikan pembangunan di Macau sejenak. Menurut Adelson, sebuah bank utama China kemungkinan bakalan memberi suntikan dana segar sebesar US$ 700 juta untuk merampungkan proyek tersebut.
"Operator kasino membutuhkan dana yang lebih besar untuk merampungkan proyek mereka di Macau saat ini," kata Robert LaFleur di Susquehanna Financial Group LLLP. Sayangnya, imbuh LaFleur, situasi saat ini tidak cukup mendukung pasar dan situasi ketidakpastian telah ikut menyambar bursa saham.
Menurut data yang berhasil dihimpun oleh Bloomberg, rasio total utang terhadap modal mereka sekitar 80% pada bulan Juni lalu. Sementara itu, pemilik kasino Venetian and Palazzo juga mengatakan bahwa mereka akan menghentikan proyek mereka kondominium mereka di Pennsylvania.
Las Vegas Sands, Wynn Resort Ltd. maupun MGM Mirage tengah berekspansi di luar kandang mereka sebagai langkah untuk menggaet laba anyar lantaran perolehan untung di Las Vegas Strip telah menyusut selama delapan bulan berturut-turut.
Sayangnya, laba kasino ini anjlok US$ 2,36 miliar di kuartal ketiga tahun ini, 10% lebih kecil dibandingkan kuartal sebelumnya. Penyebabnya yaitu perekonomian di China melambat seiring dengan krisis global, ditambah dengan larangan (batasan-red) pemerintah China untuk bepergian. Macau, satu-satunya kawasan judi legal di China, adalah wilayah administrasi khusus yang mengharuskan pengunjung mengantongi visa untuk masuk ke kawasan ini.
Per September 2008, Macau mencatat jumlah pengunjung sebanyak 2,31 juta orang. Angka ini 10% lebih cilik ketimbang bulan sebelumnya, dan merupakan angka kunjungan terendah sejak Juli 2007.
Saham Las Vegas Sands anjlok sebesar 6,3% menjadi US$ 7,50 di lantai New York Stock Exchange. Perusahaan ini sudah kehilangan 92% dari nilai sahamnya tahun ini lantaran laba kasinonya menyusut dan juga karena krisis finansial global. Ujung-ujungnya, perusahaan ini tak punya duit untuk membiakkan priyeknya maupun membayar pinjamannya.
Perusahaan Adelson mencatatkan kerugian di kuartal ketiga sebesar US$ 32,2 juta atau 9 sen per saham.
Adelson, yang memiliki dua-pertiga saham Las Vegas Sands, menyuntikkan dananya sebesar injected US$ 475 juta pada 30 September 2008 lalu, dan menyewa Goldman Sachs Group Inc. untuk membantunya merangkul lebih banyak modal. Perusahaan ini membikin kesepakatan dengan regulator pada 6 November 2008 lalu untuk menjual sahamnya secepat mungkin bila sudah menemukan investor yang pas.