kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tupperware Mengaku Tetap Beroperasi Selama Proses Kebangkrutan


Rabu, 18 September 2024 / 20:54 WIB
Tupperware Mengaku Tetap Beroperasi Selama Proses Kebangkrutan
ILUSTRASI. katalog promo Tupperware Januari 2024


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tupperware Brands Corp. mengajukan kebangkrutan. Kondisi Tupperware tak lagi bisa tertolong, setelah bertahun-tahun berjuang melawan penurunan penjualan di tengah persaingan bisnis yang kian ketat.

Perusahan yang berusia 80 tahun itu, mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11. Berdasarkan data pengajuan pengadilan, Tupperware memiliki aset senilai US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar. Sementara total kewajiban perusahaan ini mencapai US$ 1 miliar hingga US$ 10 miliar.

Perusahaan ini dikutip Bloomberg akan meminta persetujuan pengadilan untuk memfasilitasi proses penjualan bisnis. Tupperware mengaku akan tetap beroperasi selama proses kebangkrutan.

Baca Juga: Imbas Bisnis Lesu, Tupperware Ajukan Kebangkrutan

Perusahaan peralatan dapur yang sudah ada beberapa dekade ini mendominasi dunia sebagai penyimpanan makanan yang populer. Namun sejak tahun 2020, perusahaan ini mulai goyah melanjutkan bisnis seiring kerugian yang kian menumpuk.

Pada Juni 2024, Tupperware berencana untuk menutup satu-satunya pabrik di Amerika Serikat dan memberhentikan hampir 150 karyawan. Pengajuan kebangkrutan di Pengadilan Delaware telah berlangsung selama berbulan-bulan antara Tupperware dan kreditur.

Kreditur meragukan kemampuan Tupperware menyelesaikan utang senilai US$ 700 juta. Para kreditur sebelumnya telah memberi kesempatan, tetapi hal itu tidak juga memperbaiki kondisi bisnis Tupperware.

Sekadar kilas balik, pendiri Tupperware, Earl Tupper, di tahun 1946 memperkenalkan produk plastiknya kepada publik dan mematenkan wadah warna-warni segel kedap udara itu. Barang-barang merek ini sekejap langsung membanjiri produk terlaris di Amerika, termasuk Indonesia.

Penjualan Tupperware yang dilakukan secara independen dari rumah ke rumah pinggiran kota, membantu perusahaan mendominasi pasar. Namun kini permintaan terus menurun di tengah persaingan beberapa produk yang cukup ikonik lainnya.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Saham Megacap Memimpin Pasar Pada Senin (3/6)


 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×