kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Turki akan mengadakan latihan militer di Mediterania timur pada 1-2 September 2020


Kamis, 27 Agustus 2020 / 16:38 WIB
Turki akan mengadakan latihan militer di Mediterania timur pada 1-2 September 2020
ILUSTRASI. Kapal angkatan bersenjata Yunani dan Prancis berlayar dalam formasi saat latihan militer gabungan di Laut Mediterania, dalam gambar handout tanpa tanggal diperoleh Reuters pada Kamis (13/8/2020). Greek Ministry of Defence/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Turki mengatakan akan mengadakan latihan perang di Mediterania timur pada 1-2 September. Serangkaian latihan militer tersebut telah memicu ketegangan dengan Yunani.

Kedua negara telah terkunci dalam perselisihan pahit mengenai kendali atas perairan Mediterania timur yang meningkat setelah Ankara mengirim kapal survei seismik ke wilayah yang disengketakan bulan ini dalam sebuah tindakan yang oleh Athena disebut ilegal.

Mereka berselisih tentang klaim atas sumber daya hidrokarbon potensial berdasarkan pandangan yang bertentangan tentang luas landas kontinen mereka di perairan yang sebagian besar tersebar di pulau-pulau Yunani.

Baca Juga: Kian panas, Erdogan: Jika ada yang mau menerima akibatnya, silakan hadapi kami

Angkatan Laut Turki mengeluarkan peringatan terbaru yang dikenal sebagai Navtex, yang mengatakan akan mengadakan latihan penembakan di Mediterania timur di lepas pantai Iskenderun, timur laut Siprus.

Ketika perselisihan melebar, Prancis mengatakan pada Rabu bahwa mereka akan bergabung dengan latihan militer dengan Italia, Yunani dan Siprus di Mediterania timur.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengatakan penempatan pesawat militer Prancis di Siprus Yunani melanggar perjanjian mengenai kontrol dan administrasi pulau itu setelah kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1960.

Baca Juga: Erdogan dan Trump bahas ketegangan Mediterania via telepon

Aksoy mengatakan bahwa sikap Prancis secara berbahaya mendorong Yunani dan Siprus untuk semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Siprus terpecah pada tahun 1974 setelah invasi Turki yang dipicu oleh kudeta yang diilhami oleh Yunani. Warga Siprus Yunani di pulau itu kebanyakan tinggal di selatan, dan Siprus Turki di utara.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×