kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turki ogah membatalkan pembelian S-400S Rusia meski dijatuhi sanksi AS


Jumat, 18 Desember 2020 / 08:18 WIB
Turki ogah membatalkan pembelian S-400S Rusia meski dijatuhi sanksi AS
ILUSTRASI. Turki tidak akan membatalkan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia dan akan mengambil langkah balasan terhadap AS.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Kamis (17/12), negaranya tidak akan membatalkan pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia dan akan mengambil langkah balasan setelah mengevaluasi sanksi AS yang dikenakan atas pembelian tersebut.

Reuters memberitakan, Amerika Serikat pada hari Senin memberlakukan sanksi yang menargetkan sesama anggota NATO, Direktorat Industri Pertahanan Turki (SSB), ketuanya, Ismail Demir, dan tiga staf lainnya untuk pembelian S-400.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu bahwa sanksi itu adalah "serangan bermusuhan" terhadap industri pertahanan Turki, dan pasti akan menemui kegagalan.

Melansir Reuters, Cavusoglu mengatakan tanggapan Turki akan dibentuk oleh peninjauan yang dilakukan oleh sektor pertahanan, bersama dengan kementerian luar negeri dan kehakiman, terhadap dampak sanksi.

Baca Juga: AS jatuhkan sanksi, Erdogan: Serangan terbuka terhadap hak kedaulatan Turki

"Kami pasti akan mengambil langkah terkait hal ini," katanya kepada Kanal 24. "Tidak penting apakah sanksi itu lunak atau keras, sanksi itu sendiri sudah salah," katanya.

Dia menambahkan, "Melihat isi sanksi, ini bukan langkah-langkah yang akan mengguncang kami atau sangat berdampak pada kami."

Turki mengatakan membeli S-400 karena kebutuhan karena tidak bisa mendapatkan sistem pertahanan dari sekutu NATO dengan persyaratan yang memuaskan. "Jika ada langkah mundur, itu akan terjadi sekarang," kata Cavusoglu.

Baca Juga: Rusia: Kami peringatkan negara Barat jangan coba hancurkan Perjanjian Damai Bosnia




TERBARU

[X]
×