kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tutup kerugian lebih dalam, Uber Eets India dilego ke Zomato


Selasa, 21 Januari 2020 / 17:33 WIB
Tutup kerugian lebih dalam, Uber Eets India dilego ke Zomato
ILUSTRASI. Zomato, situs pencari restoran, jenis masakan atau nama makanan


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghindari kerugian lebih dalam, Uber melego lini bisnis kulinernya: Uber Eats di India ke Zomato. Dari transaksi ini, Uber bakal dapat 9,99% perusahaan yang didanai raksasa teknologi asal Cina Ant Financial.

Sejak diluncurkan 2017 di India, Uber Eats memang sulit bersaing dengan kompetitorya, pangsa pasarnya selalu berada di bawah Zomato, dan Swiggy. Dua layanan kuliner daring yang didanai Tencent Holdings. Menghadapi pasar yang kompetitif, ketiganya memang tercatat banyak mengeluarkan biaya untuk program rabat.

Baca Juga: IMF kurang optimis dengan pemulihan ekonomi global tahun 2020

Kesepakatan transaksi dengan Zomato sendiri bakal memangkas potensi kerugian Uber, dan bakal mempertahankan nilai valuasinya US$ 15 miliar pada 2023.

“Kesepakatan transaksi ini bakal menegaskan kembali nilai tambah Uber sebagai agregator taksi,” kata konsultan merek independen. Harish Bjoor dikutip Reuters, Selasa (21/1).

Sumber Reuters bilang, Uber sejatinya telah berupaya menjual Uber Eats selama setahun terakhir. Target untuk membukukan laba pada 2021 jadi penyebabnya. Adapun Sumber Reuters lain bilang, sebelum menawarkan ke Zomato, Swiggy jadi bidikan pertama. Sayang Uber dan Swiggy tak capai kesepakatan karena masalah harga dan regulasi.

Baca Juga: Bursa saham Asia jatuh akibat kekhawatiran wabah virus corona baru dari China

Dari laporan keuangan per kuartal I-2019, Swiggy masih merugi US$ 300 juta. Adapun Zomato merugi US$ 294 juta, meskipun pasca tambahan modal dari Ant belum lama ini, Zomato kini telah mencapai nilai valuasi US$ 3 miliar.

Pasca transaksi, Uber Eats di India akan menghentikan operasi serta mengarahkan mitra restoran, pengiriman dan penggunanya untuk beralih ke Somato. Adapun Zomato dalam sebuah pernyataan bilang, transaksi ini bakal main mengukuhkannya sebagai pemimpin pasar di India.

Pratransaksi, tercatat jumlah pesanan Zomato per bulan telah meningkat hingga 10 juta pesanan, dari sebelumnya di kisaran 38 juta pesanan hingga 40 juta pesanan per bulan.

Baca Juga: IMF pangkas pertumbuhan ekonomi global jadi 3,3%, bagaimana prospek Indonesia?

Sayangnya, sejumlah pihak meragukan transaksi ini juga bisa menambah kinerja Zomato. Sebab konsumen di India lebih tertarik terhadap promo maupun rabat yang diberikan, alih-alih terhadap patform-nya sendiri.

Sebagai catatan, Awal tahun ini, Uber juga telah melakukan aksi penjualan serupa di Korea Selatan. Meskipun di negara tetangga India, seperti Bangladesh, dan Sri Langka Uber Eats masih akan beroperasi.

“India tetap menjadi pasar yang penting bagi Uber dan kami akan terus berinvestasi dalam mengembangkan bisnis transportasi kami,” kata Kepala Eksekutif Uber Dara Khowoshahi




TERBARU

[X]
×