kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tutup ratusan toko, H&M beralih ke penjualan secara online


Senin, 29 Juni 2020 / 15:21 WIB
Tutup ratusan toko, H&M beralih ke penjualan secara online
ILUSTRASI. Outgoing H&M CEO Karl-Johan Persson and successor Helena Helmersson arrive for a news conference at the company's headquarters in Stockholm, January 30, 2020. TT News Agency/Jonas Ekstroemer via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THI


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Stockholm. Pandemi virus corona / Covid-19 yang belum berhasil dikendalikan berdampak besar pada pemasukan perusahaan. Terutama yang bergerak di bidang ritel, yang semakin sulit menjalankan bisnisnya. Penutupan toko pun tak terhindarkan dan beralih ke penjualan secara online.

Termasuk raksasa mode asal Swedia, H&M Group, juga mengalami masalah kerugian yang sama. Menyusul kerugian sebesar 3,06 miliar Kroner Swedia atau sekitar Rp 454 miliar, H&M mengumumkan rencana restrukturisasi yang berujung pada penutupan toko di seluruh dunia, seperti dilaporkan WWD.

Baca juga: Perhatian, jangan download game ini dari Play Store! Ada program jahatnya

Meskipun H&M Group menyebut "tingkat pemulihan keuangan lebih cepat di toko yang baru kembali dibuka", perusahaan memilih untuk menutup 170 toko yang dimilikinya di seluruh dunia. H&M Group tidak menyebutkan apakah akan menutup toko yang memiliki merek lain, termasuk Cos, Weekday, dan & Other Stories. Label lain seperti Zara sedang menutup lebih dari 1.200 toko mereka dan beralih ke penjualan digital.

Jajaran eksekutif H&M juga telah memberi sinyal untuk mengubah strategi ke penjualan online karena masa pandemi. "Kita sudah bisa melihat pandemi telah menyebabkan perubahan dalam perilaku pelanggan yang akan mempercepat digitalisasi industri kita," kata CEO H&M Group Helena Helmersson kepada para analis dalam sebuah konferensi virtual.

Ia mengatakan, kini sebagian besar pelanggan H&M adalah pelanggan multichannel. Selain itu, jumlah pembeli pria yang berbelanja online juga meningkat. "Sangat menyenangkan melihat penjualan meningkat meskipun kondisi pasar masih menantang, tidak ada pertanyaan tentang itu, pemulihan penjualan kami sejauh ini lebih baik dari yang diharapkan."

H&M melaporkan, pada kuartal kedua tahun 2020, penjualan online naik sebesar 32 persen dalam mata uang lokal. Kondisi finansial ini telah mendorong raksasa mode Swedia tersebut untuk mempercepat integrasi saluran online mereka.

(Gading Perkasa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "H&M Akan Tutup Ratusan Toko dan Fokus Penjualan Online",




TERBARU

[X]
×