kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Tutupi Rumah PM Inggris dengan Kain Hitam, Aktivis Greenpeace Ditangkap


Jumat, 04 Agustus 2023 / 14:34 WIB
Tutupi Rumah PM Inggris dengan Kain Hitam, Aktivis Greenpeace Ditangkap
ILUSTRASI. Aktivis Greenpeace di atap rumah Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Kirby Sigston, Inggris utara.


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Aktivis Greenpeace ditangkap oleh berwajib pada hari Kamis (3/8) setelah nekat menutupi rumah Perdana Menteri Rishi Sunak. Aksi mereka merupakan bagian dari aksi memprotes kebijakan bahan bakar fosil yang dikeluarkan Sunak.

Aksi tersebut dipublikasikan secara resmi oleh Greenpeace UK di berbagai platform. Mereka juga merilis video empat aktivis yang memanjat ke atap rumah Sunak, di Richmond, Yorkshire utara.

Para aktivis menghabiskan waktu sekitar lima jam di atap rumah Sunak. Dua aktivis lainnya membentangkan spanduk bertuliskan "Rishi Sunak – Keuntungan Minyak atau Masa Depan Kita?” di halaman depan rumahnya.

"Kami sangat membutuhkan perdana menteri kami untuk menjadi pemimpin iklim, bukan pembakar iklim. Sama seperti kebakaran hutan dan banjir yang menghancurkan rumah dan kehidupan di seluruh dunia, Sunak berkomitmen untuk memperluas pengeboran minyak dan gas secara besar-besaran," kata salah satu aktivis Greenpeace yang terlibat, Philip Evans.

Baca Juga: Inggris Sepakat Gabung Pakta Perdagangan Bebas Trans-Pasifik CPTPP

Aksi ini dilakukan ketika Sunak dan keluarganya sedang berlibur di California.

Evans menambahkan, Sunak saat ini sedang berusaha mencapai tujuan politik tertentu dengan menyebarkan perpecahan seputar iklim di Inggris.

Di saat yang sama, puluhan ibu-ibu juga melakukan aksi protes di luar parlemen untuk berdemonstrasi menentang kebijakan pemerintah yang dianggap mengabaikan lingkungan.

Secara umum, para aktivis ini berharap pemerintah Inggris segera mengoptimalkan penggunaan bahan bakar terbarukan.

Baca Juga: Pangeran William: Ratu ELizabeth Pasti Sangat Bangga atas Penobatan Raja Charles

"Kita semua tahu bahwa sains telah menyerukan bahwa kita tidak dapat memiliki lebih banyak bahan bakar fosil. Bukannya bertindak sebagai pemimpin dalam perbaikan iklim dan bertindak secara benar, dia (Sunak) justru menggunakannya sebagai permainan politik untuk kepentingan lain," ungkap pemimpin aksi, Lorna Powell.

Sunak minggu ini baru saja menyetujui ratusan izin tambang minyak dan gas baru di Laut Utara di lepas pantai timur Inggris. Keputusan itu jelas memicu amarah para aktivis lingkungan.

Meskipun demikian, pemerintah Inggris menegaskan bahwa kebijakan itu penting untuk memastikan keamanan energi domestik Inggris. Mereka juga masih yakin bahwa Inggris dapat mencapai target penggunaan energi bersih secara penuh pada tahun 2050.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×