Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Berbeda dengan jab yang dikembangkan oleh rival Pfizer dan BioNTech atau Moderna, yang telah melaporkan efektivitas masing-masing 95 persen dan 94 persen tetapi perlu diangkut pada suhu minus 70 hingga 20 derajat Celcius.
Namun, pembuat obat China itu belum merilis data apa pun tentang keamanan atau kemanjuran vaksin corona tersebut. Pembuat vaksin corona dari China itu memiliki reputasi beragam, setelah skandal besar di China yang melibatkan produk kedaluwarsa atau kualitas buruk.
Meski penanganan virus oleh pemerintah telah mendapat dukungan di China, pembeli luar negeri cenderung berhati-hati.
Baca juga: Brosur promo Tupperware Desember 2020, produk piring dan mangkok harga murah
Pelopor vaksin China Sinovac dan Sinopharm telah melakukan pemesanan awal untuk total kurang dari 500 juta dosis pada pertengahan November. Menurut data dari konsultan London Airfinity, sebagian besar dari negara-negara tersebut adalah negara yang telah berpartisipasi dalam uji coba.
Dua vaksin telah menjalani uji coba fase ketiga di UEA, proyek Sinopharm dan Sputnik-V Rusia, vaksin yang dinamai sesuai dengan satelit era Soviet.
Penguasa Dubai Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengatakan pada November bahwa dia telah menerima vaksin virus corona eksperimental, bergabung dengan pejabat tinggi UEA lainnya untuk mengambil bagian dalam uji coba.
Penulis: Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor: Miranti Kencana Wirawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul "UEA Daftarkan Vaksin Sinopharm China dengan Klaim Efektivitas 86 Persen"