Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Meski sudah mendapatkan sanksi dari dunia internasional, Korea Utara (Korut) bergeming dalam ujicoba nuklirnya. Menurut ahli meteorologi Korea Selatan (Korsel), ujicoba nuklir terbaru di Korut dapat memicu kebocoran bahan radioaktif yang berbahaya.
Nam Jae-cheol, nama ahli meteorologi tersebut, menerangkan sebuah lubang berongga hingga 100 meter di dasar Gunung Mantap dapat meledak.
Ujicoba nuklir Korut yang terakhir pada awal September lalu juga telah memicu tanah longsor.
Mengingatkan saja, Korut telah melakukan enam ujicoba nuklir sejak 2006 dengan menggunakan lokasi yang sama setiap kalinya.
"Terdapat lubang yang dalamnya sekitar 60 hingga 100 meter di bawah Gunung Mantap di daerah Punggye-ri," jelas Nam melansir kantor berita Yonhap.
Dia mengingatkan, jika dilakukan sekali lagi tes ujicoba nuklir, maka akan ada kemungkinan wilayah tersebut runtuh.
Kawasan Punggye-ri, yang terletak di daerah pegunungan tenggara negara itu, dianggap sebagai fasilitas nuklir utama Pyongyang dan satu-satunya lokasi ujicoba nuklir aktif di dunia.
Harian China Morning Post Hong Kong melaporkan pada Jumat (27/10) bahwa ahli geologi China memperingatkan pejabat Korut setelah ujicoba September bahwa tes tambahan di sana dapat menyebabkan keruntuhan besar dan kebocoran limbah radioaktif.
Secara terpisah, surat kabar utama Korut, Rodong Sinmun, mengatakan negara tersebut memiliki hak berdaulat untuk meluncurkan satelit.
Pernyataan tersebut muncul di tengah spekulasi bahwa Pyongyang mungkin segera meluncurkan satelit -yang secara luas dilihat sebagai upaya ujicoba teknologi rudal balistik di negara tersebut.