Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
BRUSSELS. Setelah lama tertunda, akhirnya Facebook Inc mendapatkan persetujuan Uni Eropa untuk membeli layanan pesan WhatsApp Inc senilai US$ 19 miliar. Ini merupakan aksi akuisisi terbesar sampai saat ini.
Komisi persaingan usaha Eropa mengatakan pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan bahwa kedua perusahaan tersebut bukan pesaing dekat. Dengan akuisisi tersebut konsumen bisa tetap memiliki berbagai pilihan untuk menggunakan aplikasi komunikasi.
"Saat ini Facebook Messenger dan WhatsApp merupakan dua aplikasi yang paling populer. Dan kebanyakan orang menggunakan lebih dari satu aplikasi," kata Komisaris Persaingan Usaha Uni Eropa, Joaquin Almunia dalam sebuah pernyataan e-mail, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (3/10).
Kesepakatan ini, lanjutnya, tidak akan menghambat kompetisi di pasar yang dinamis dan tengah berkembang ini.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan sangat senang dengan keputusan Komisi Eropa dengan memberikan izin akuisisi tersebut. Setelah memperoleh izin tersebut, perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California itu berencana untuk segera melakukan aksi akuisisi.
Sebelumnya beberapa perusahaan mengatakan kepada Komisi Uni Eropa bahwa WhatsApp adalah jaringan sosial yang menjadi saingan Facebook. Komisi Uni Eropa pun lantas mengatakan jika Facebook mengintegrasikan WhatsApp ke dalam layanan jaringan sosialnya, keuntungan pengguna akan menjadi terbatas karena basis pengguna kedua perusahaan tumpang tindih sampai batas yang signifikan.
Sebelumnya Mark Zuckerberg telah melakukan sejumlah akuisisi bernilai miliaran dolar untuk diversifikasi bisnis perusahaan. Selain WhatsApp, pada bulan Juli Mark mengakuisisi Oculus VR Inc senilai US$ 2 miliar. Oculus adalah produsen pembuat headset virtual-reality yang diprediksikan Mark kelak bakal menjadi alat komunikasi utama setelah ponsel.