Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pekan ini, masyarakat dunia dikejutkan oleh aksi korporasi dengan nilai yang sangat fantastis, Facebook mencaplok WhatsApp senilai US$ 19 miliar atau sekitar Rp 223 triliun.
Dalam pembelian itu, Facebook membayar WhatsApp dengan uang tunai sebesar US$ 4 miliar dan sisanya menggunakan saham Facebook sebesar US$ 12 miliar. Di luar itu, ada juga pembayaran sebesar US$ 3 miliar berupa saham untuk pendiri WhatsApp beserta karyawannya yang berjumlah hanya 50 orang.
Pembelian WhatsApp tidak lepas dari peran Mark Zuckerberg si pemilik Facebook. Mengacu pada Bloomberg Billionaires Index, Zuckerberg sendiri saat ini telah masuk ke dalam salah satu orang terkaya di dunia, tepatnya di posisi 21.
Per tanggal 20 Februari 2014, jumlah kekayaan Mark Zuckerberg mencapai US$ 31,1 miliar atau sekitar Rp 373,2 triliun. Jumlah harta itu naik sebesar sekitar US$ 6 miliar (sekitar Rp 72 triliun) dari tahun lalu. Sementara itu, jika dibanding dengan bulan sebelumnya naik US$ 669,2 juta (sekitar Rp 8,03 triliun).
Harta Zuckerberg terbagi menjadi dua jenis, yaitu dalam bentuk tunai sebesar US$ 1,4 miliar (sekitar Rp 16,8 triliun) dan dalam saham Facebook US$ 29,7 miliar (sekitar Rp 356,4 triliun).
Sejauh ini, pendiri Microsoft Bill Gates masih menjadi orang terkaya di dunia, dengan nilai hartanya mencapai US$ 326,9 miliar (sekitar Rp 3.922 triliun).
Dari Indonesia, pengusaha yang masuk dalam indeks Bloomberg Billionaires adalah Michael Hartono (Grup Djarum) di posisi 176 dengan kekayaan US$ 7,3 miliar (sekitar Rp 87,6 triliun), Eka Tjipta Widjaja (Grup Sinarmas) di posisi 184 dengan nilai harta US$ 7,2 miliar (sekitar Rp 86,4 triliun) dan Budi Hartono (Grup Djarum) di posisi 186 dengan kekayaan US$ 7,1 miliar (sekitar Rp 85,2 triliun). (Bambang Priyo Jatmiko)