Sumber: CNN | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -LONDON. Ekonomi Eropa terkontraksi alias minus sebesar 11,9% pada kuartal kedua. Pandemi corona memukul telak ekonomi Unie Eropa ke jurang resesi yang lebih dalam.
Ini adalah kali kedua, ekonomi Eropa minus, bahkan mencatatkan kinerja terburuk sepanjang sejarah. Pada kuartal pertama 2020, ekonomi Uni Eropa minus 3,2%.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penurunan output pada kuartal April-Juni adalah 14,4%.
Hasil survei atas aktivitas bisnis baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi Eropa sekarang dalam mode pemulihan. Namun, ancamanan gelombang lanjutan atas pandemi corona atau Covid-1 mulai nampak.
Robert Koch Institute, pusat kendali penyakit Jerman mengatakan, lonjakan kasus corona yang terjadi baru-baru ini sangat mengganggu. “Di Prancis, kasus harian positif corona merayap kembali ke tingkat yang sama seperti saat penutupannya dibuka pada awal Mei. Pun dengan Spanyol dan Italia juga mencatatkan kenaikan,” sebut Robert Koch Institute, dalam peryataan, seperti dikutip dari cnn.com, Minggu (2/8).
Inggris baru-baru ini menerapkan kembali langkah-langkah karantina bagi para pelancong yang datang dari Spanyol. Efeknya, ini akan memperlambat pemulihan bisnis dan industri.
Jerman, ekonomi terbesar Eropa juga terpukul akibat pandemic corona. Ekonomi Jerman terpukul hingga 10,1% terhadap PDB. Prancis, Italia, dan Spanyol, yang terpukul lebih parah oleh pandemi ini, mencatat penurunan ekonomi masing-masing 13,8%, 12,4%, dan 18,5%. Spanyol berjuang untuk bisa menumbuhkan ekonominya.
Ekonom berharap, penurunan ekonomi Uni Eropa hanya sekitar 12%. Hanya kesenjangan ekonomi Spanyol dan ekonomi regional besar lainnya meresahkan proyeksi itu.
"Perbedaannya lebih besar dari yang diharapkan. Dengan membuka kembali ekonomi, pembalikan ekonomi terjadi pada kuartal III, namun Spanyol tampaknya akan mengalami penurunan ekonomi yang berkepanjangan," kata Bert Colijn, ekonom senior di ING.
Prediksi terbaru dari Komisi Eropa, ekonomi Uni Eropa akan menyusut 8,3% pada tahun 2020. Prediksi mengasumsikan bahwa pembatasan akan terus mereda, dan bahwa tidak akan ada gelombang kedua utama yang memicu tindakan karantina skala besar.
Para pemimpin UE sepakat, awal bulan ini akan mengucurkan dana pemulihan € 750 miliar (US$ 888 miliar) untuk membantu membangun kembali ekonomi Uni Eropa yang terpapar paling buruk akibat coronavirus.
Komisi Eropa akan meminjam uang di pasar keuangan dan mendistribusikan lebih dari setengahnya sebagai hibah kepada negara-negara Uni Eropa yang paling terpukul, dengan sisanya disediakan sebagai pinjaman.