kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Uni Eropa melarang seluruh penerbangan dua model Boeing 737 Max


Rabu, 13 Maret 2019 / 00:54 WIB
Uni Eropa melarang seluruh penerbangan dua model Boeing 737 Max


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Lembaga keselamatan penerbangan Uni Eropa, EASA menghentikan seluruh penerbangan yang menggunakan pesawat Boeing 737-8 dan 737-9. Pengumuman yang dirilis Selasa (12/3) siang waktu Eropa ini menambah panjang daftar larangan bagi pesawat Boeing 737.

"EASA telah memutuskan untuk menghentikan seluruh operasional penerbangan untuk seluruh Boeing model 737-8 Max dan 737-9 Max di Eropa," ungkap EASA dalam pernyataan. EASA terus menganalisa data yang sudah ada dan update data yang tersedia.

Sejumlah negara Eropa mengumumkan penutupan penerbangan Boeing hingga informasi lebih lanjut. Sebelum EASA, otoritas penerbangan Norwegia menutup seluruh penerbangan Boeing 737 Max 8.

Jerman, Prancis, Belanda, Austria, dan Irlandia telah merilis larangan penerbangan seri yang sama pada Selasa (12/3) waktu setempat. Otoritas penerbangan Jerman bahkan melarang operasional Boeing 737 Max 8 dan Max 9 di wilayah udara Jerman hingga 12 Juni mendatang.

Sebelumnya, sejumlah negara menyetop penerbangan dengan Boeing 737 Max. Beberapa negara ini misalnya, China, Australia, Singapura, Indonesia, Oman dan Argentina. Larangan ini muncul meski otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) Federal Aviation Administration (FAA) kemarin menyatakan bahwa Boeing 737 Max layak terbang.

Minggu (10/3), pesawat Ethiopian Airlines jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari bandara Addis Ababa ke Nairobi dan menewaskan 157 korban. Kotak hitam pesawat telah ditemukan dan masih dalam proses investigasi.

Investigasi kecelakaan dipimpin oleh otoritas Ethiopia dengan dukungan National Transportation Safety Board, karena pesawat didesain dan dibangun di AS. "EASA menawarkan bantuan dalam mendukung penyelidikan kecelakaan. Investigasi sedang berlangsung dan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang penyebab kecelakaan tersebut," ungkap EASA.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×