kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah negara Eropa melarang 737 Max, saham Boeing menukik makin dalam


Rabu, 13 Maret 2019 / 00:01 WIB
Sejumlah negara Eropa melarang 737 Max, saham Boeing menukik makin dalam


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan dalam enam hari berturut-turut hingga kemarin tampaknya belum terhenti. Selasa (12/3) pukul 23.43 WIB, harga saham Boeing menukik 6,41% ke level US$ 374,42 per saham jika dibandingkan dengan harga kemarin. Ini adalah harga terendah Boeing sejak 30 Januari 2019.

Meski pekan lalu harga saham Boeing terkoreksi setelah mencapai level tertinggi di US$ 440,62 per saham, penurunan harga saham Boeing setelah kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3) menyebabkan harga saham Boeing langsung ambles.

Meski sejumlah negara masih mengoperasikan Boeing 737 Max, negara-negara yang melarang penerbangan seri pesawat Boeing ini pun makin banyak. Bloomberg melaporkan, Inggris melarang penerbangan 737 Max hingga ada informasi lebih lanjut soal penyebab jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.

Negara-negara Eropa lain seperti Jerman, Prancis, Belanda, Austria, dan Irlandia mengambil langkah serupa. Menurut sumber Bloomberg, European Union Aviation Safety Agency segera merilis larangan serupa.

Sebelumnya, sejumlah negara menyetop penerbangan dengan Boeing 737 Max. Beberapa negara ini misalnya, China, Australia, Singapura, Indonesia, Oman dan Argentina. Tapi, munculnya larangan serupa di Eropa membawa hantaman lebih keras bagi Boeing.

Padahal, kemarin Federal Aviation Administration, otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Boeing 737 Max layak terbang. "Yang kita lihat saat ini adalah pe terhadap FAA, dan pertanyaan yang muncul adalah apakah American (Airlines) dan Southwest (Airlines) masih akan mengoperasikan pesawat ini?" kata Sandy Morris, analis Jefferies di London seperti dikutip Bloomberg.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×