Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Paket baru ini bertujuan untuk membatasi penghindaran sanksi dengan menciptakan lebih banyak tanggung jawab dan hukuman di tingkat negara anggota bagi mereka yang terbukti melanggar peraturan.
Ia menambahkan 116 entitas dan individu ke dalam daftar sanksi sehingga totalnya menjadi lebih dari 2.200.
Dalam langkah terpisah, Uni Eropa juga mengumumkan sanksi terhadap enam orang yang dikatakan terlibat dalam “aktivitas siber jahat” Rusia terhadap negara-negara Uni Eropa dan Ukraina.
Mereka menghubungkan empat di antaranya secara langsung dengan badan intelijen dan keamanan Rusia.
Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, juga telah mengusulkan perluasan apa yang disebut “klausul Tanpa Rusia” yang disahkan dalam paket sebelumnya.
Langkah tersebut akan mewajibkan anak perusahaan Uni Eropa di negara ketiga untuk melarang ekspor kembali barang-barang tertentu ke Rusia, termasuk barang-barang yang memiliki kegunaan ganda untuk keperluan militer, serta amunisi dan senjata api.
Namun, hal itu dibatalkan atas perintah Jerman. Klausul tersebut dapat ditambahkan nanti sambil menunggu penilaian dampaknya, kata para diplomat.
Sebagai langkah lebih lanjut yang akan merugikan kemampuan perdagangan Moskow, paket tersebut melarang bank-bank UE di luar Rusia menggunakan sistem SPFS Moskow, yang setara dengan sistem pembayaran global SWIFT.
Negara-negara Barat melarang Moskow menggunakan SWIFT pada tahun 2022.
“Hal ini juga memungkinkan Dewan untuk menyusun daftar bank negara ketiga non-Rusia yang terhubung dengan sistem tersebut; bank-bank tersebut akan dilarang melakukan bisnis dengan operator Uni Eropa,” kata pernyataan dari Komisi Eropa.