Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Perusahaan Multinasional Unilever Plc mengumumkan pada hari Rabu (2/9) akan menginvestasikan 1 miliar euro untuk menghilangkan bahan bakar fosil dari produk pembersihnya pada tahun 2030.
Keputusan ini akan membuat Unilever mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan produk.
Selama ini, bahan kimia dalam produk pembersih dan binatu yang dijual Unilever menyumbang 46% dari emisi karbon divisi Home Care di seluruh siklus hidupnya.
Baca Juga: Kampanye boikot iklan Facebook segera mendunia
Peralihan ini membuat Unilever sebagai perusahaan pertama yang berkomitmen untuk mengurangi emisi tersebut hingga seperlima.
Presiden Home Care Unilever, Peter ter Kulve, mengatakan, Unilever bekerja dengan perusahaan bioteknologi kecil dan pembuat bahan kimia seperti Dow Chemical untuk membuat formulasi produk yang ramah lingkungan.
"Tulisannya ada di dinding .. tahap berikutnya adalah perubahan industri bahan kimia dan agen pembersih .... banyak dari pemasok besar ini masih memiliki banyak modal yang masih terkunci dalam ekonomi karbon lama," katanya seperti dilansir Reuters.
Unilever mengatakan investasi 1 miliar euro akan digunakan untuk membiayai penelitian bioteknologi dan pemanfaatan karbon dioksida, serta meningkatkan produksi formulasi produk yang dapat terurai secara hayati dan hemat air.
Baca Juga: Pidato Mark Zuckerberg melempem, saham Facebook anjlok 8,32%
Selama ini, Unilever mengeluarkan sekitar 100 juta metrik ton setara karbon dioksida secara global.
Dengan menghilangkan bahan bakar fosil, maka Unilever dapat mengurangi menjadi nol pada 2039, sebuah rencana yang 11 tahun lebih cepat dari tenggat waktu yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015 tentang memerangi pemanasan global.
Langkah itu dilakukan pada saat Unilever menghadapi permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk produk pembersih sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona.
Dilaporkan pada bulan Juli bahwa pembersih permukaan Cif dan penjualan pemutih Domestos melonjak dua digit pada paruh pertama tahun 2020.
Baca Juga: Saham Facebook rontok 8,32% sehari, pidato Mark Zuckerberg melempem
Namun rintangan utama saat ini dari meningkatnya permintaan adalah mendapatkan pemasok baru untuk meningkatkan produksi bahan guna memenuhi persyaratan Unilever, kata ter Kulve.
Dia, yakin bahwa dalam memilih mitra "terampil", seperti pembuat bahan kimia khusus Evonik, yang telah mampu menghasilkan formulasi nabati pada skala industri, perusahaan akan mencapai target 2030 pada waktunya.