Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Semoga saja prediksi ini salah. Analisis data yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Washington menyebutkan, pandemi virus corona dapat membunuh lebih dari 81.000 orang di Amerika Serikat (AS) dalam empat bulan ke depan.
Seperti dikutip Reuters, analisis tersebut juga menyebut, wabah corona di AS kemungkinan tidak surut sampai Juni 2020 mendatang.
Baca Juga: Trump: Kami bekerja sama dengan erat bersama China untuk menghadapi corona
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit diperkirakan akan memuncak secara nasional pada minggu kedua bulan April, meskipun puncaknya mungkin datang kemudian di beberapa negara.
Analisis yang menggunakan data dari pemerintah, rumah sakit dan sumber lain, memprediksikan jumlah kematian di AS bisa sangat bervariasi, mulai dari yang terendah sekitar 38.000 hingga paling tinggi sekitar 162.000.
"Varian ini sebagian disebabkan oleh perbedaan tingkat penyebaran virus di berbagai wilayah, yang masih sulit dijelaskan oleh para ahli," kata Dr. Christopher Murray, Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington.
Analisis ini juga menyoroti tekanan yang akan ditempatkan di rumah sakit. Pada puncak epidemi, pasien yang sakit dapat melebihi jumlah tempat tidur rumah sakit yang tersedia sebanyak 64.000 dan dapat membutuhkan penggunaan sekitar 20.000 ventilator. Saat ini, ventilator sudah kehabisan tempat-tempat yang sulit seperti New York City.
"Virus ini menyebar lebih lambat di California, yang bisa berarti bahwa kasus puncak akan datang nanti pada bulan April dan langkah-langkah jarak sosial perlu diperpanjang di negara bagian lebih lama," kata Murray.
Di negara bagian Louisiana dan Georgia diperkirakan memiliki tingkat penularan yang tinggi dan bisa melihat beban yang sangat tinggi pada sistem perawatan kesehatan lokal mereka.
Baca Juga: WHO peringatkan dunia: Jangan sia-siakan kesempatan kedua untuk melawan virus corona