Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TASHKENT. Uzbekistan melaporkan kematian akibat virus corona untuk pertama kalinya pada hari Jumat pasca melakukan lockdown di semua provinsi. Seorang wanita berusia 72 tahun di kota Namangan meninggal karena infark jantung, kata kementerian kesehatan negara tersebut seraya menambahkan bahwa korban menderita sejumlah penyakit lain.
Dikutip dari Reuters, korban tersebut tampaknya telah terinfeksi oleh putrinya yang telah melakukan perjalanan ke Turki.
Baca Juga: Terpukul corona, pembiayaan multifinance diprediksi cuma tumbuh 1% tahun ini
Kementerian Dalam Negeri Uzbekistan mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menangguhkan semua perjalanan penumpang di 12 provinsi dan satu republik otonom.
Negara Asia Tengah itu telah mengunci beberapa kota terbesarnya, termasuk Namangan dan ibukotanya, Tashkent. Guna mengatasi penyebaran virus corona tersebut, telah dibangun fasilitas karantina yang menampung lebih dari 20.000 tempat tidur dalam wadah kargo yang dimodifikasi.
Baca Juga: Proyeksi BI: Inflasi bulan Maret lebih rendah dari Februari
Tercatat ada sebelas orang yang terinfeksi di Uzbekistan, mereka adalah pekerja medis. Hal itu dikatakan Presiden Shavkat Mirziyoyev seraya mengumumkan pemberian bonus besar bagi mereka yang bekerja dalam kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Dokter akan mendapatkan US$ 2.500 setiap dua minggu, atau beberapa kali lipat dari gaji bulanan normal mereka, sementara perawat dan pekerja laboratorium akan menerima US$ 1.500, pekerja medis junior US$ 1.000 dan lainnya US$ 500, kata Mirziyoyev. Pekerja medis yang terinfeksi saat merawat pasien virus akan mendapatkan US$ 10.000 masing-masing.
