kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Vaksin Covid-19 bikin OPEC+ terbelah


Kamis, 03 Desember 2020 / 08:49 WIB
Vaksin Covid-19 bikin OPEC+ terbelah
ILUSTRASI. Produksi minyak


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. OPEC dan Rusia melanjutkan pembicaraan pada hari Kamis dalam upaya untuk menentukan kebijakan pemangkasan produksi minyak di tahun 2021. Ini dilakukan setelah putaran awal diskusi yang dilakukan akhir pekan lalu gagal untuk membawa kompromi tentang bagaimana mengatasi permintaan minyak yang lemah di tengah gelombang virus corona kedua.

Kelompok OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, diperkirakan akan menghentikan pemotongan minyak sebesar 7,7 juta barel per hari, atau 8% dari pasokan global, setidaknya hingga Maret 2021.

Awalnya, di bulan Januari 2021, OPEC+ hanya melakukan pemangkasan produksi sekitar 5 juta barel per hari. 

Baca Juga: Harga minyak naik 1%, pasar menunggu kesepakatan OPEC+

Tetapi setelah harapan untuk persetujuan cepat vaksin virus corona mendorong kenaikan harga minyak pada akhir November, beberapa produsen mulai mempertanyakan perlunya memperketat kebijakan minyak, yang didukung oleh pemimpin OPEC Arab Saudi.

Sumber OPEC+ mengatakan, Rusia, Irak, Nigeria dan Uni Emirat Arab telah sampai batas tertentu menyatakan minatnya untuk memasok pasar dengan lebih banyak minyak pada tahun 2021.

"Segalanya menuju kompromi," kata seorang delegasi OPEC. Dua sumber lain kurang optimistis, mengatakan lebih banyak pembicaraan diperlukan untuk mengatasi perbedaan tersebut.

"Kami memahami bahwa telah ada kemajuan tentatif dalam diskusi antara anggota OPEC+ hari ini dan bahwa para menteri semakin mendekati kompromi yang akan memecahkan kebuntuan," kata Energy Aspects dalam sebuah catatan.

Sumber mengatakan opsi sekarang berkisar dari rollover kebijakan yang ada hingga proposal untuk mengurangi pemotongan 0,5 juta bpd per bulan mulai Januari.

Energy Aspects mengatakan, pihaknya memahami opsi lain termasuk menggulirkan pemotongan yang ada hingga Januari dan kemudian meningkatkan produksi sebesar 1 juta barel per hari pada Februari-Maret dan 1 juta barel per hari lagi pada bulan April.

Baca Juga: Harga emas diramal meredup di tahun depan, ini alasannya

OPEC+ harus mencapai keseimbangan yang rumit antara menaikkan harga cukup untuk membantu anggaran mereka, tetapi tidak terlalu banyak sehingga produksi saingan AS melonjak. Produksi serpih AS cenderung naik karena harga naik di atas US$ 50 per barel.

Menambah tantangan dalam OPEC+, keuangan Moskow dapat mentolerir harga minyak yang lebih rendah daripada di Riyadh. JP Morgan mengatakan dalam sebuah catatan bahwa diperkirakan bahwa tambahan produksi sebesar 2 juta barel per hari akan merugikan OPEC+ yang akan kehilangan pendapatan hingga US$ 55 miliar pada tahun 2021.

Selanjutnya: Instrumen apa yang bisa beri capital gain terbesar di tahun depan? Ini kata analis


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×