Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Sputnik V, salah satu jenis vaksin Covid-19 pertama di dunia asal Rusia ini diklaim ampuh melawan semua varian virus corona baru yang telah menyebar di seluruh dunia saat ini.
Klaim efektivitas Sputnik V ini dikeluarkan langsung oleh Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi, dan telah diterbitkan jurnal vaksin internasional.
Dilansir dari TASS, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) pada hari Senin (12/7) melaporkan bahwa vaksin Sputnik V telah menghasilkan titer penetral protektif terhadap varian baru, termasuk Alpha, Beta, Gamma, Delta, serta varian endemik yang muncul di Moskow, B.1.1.141 dan B.1.1.317.
"Sputnik V menunjukkan pengurangan aktivitas penetralan virus secara signifikan terhadap sejumlah varian dibandingkan dengan data dari produsen vaksin lain, yang sebelumnya telah mengkonfirmasi kemanjuran vaksin mereka terhadap varian baru virus corona," tulis klaim tersebut.
RDIF juga melaporkan bahwa Pusat Gamaleya telah secara aktif mempelajari varian SARS-CoV-2 baru untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin Sputnik V yang terus muncul di berbagai belahan dunia.
Baik RDIF dan pusat Gamaleya juga mempertimbangkan peluang untuk mengembangkan vaksin campuran dengan produsen terkemuka lainnya menggunakan komponen pertama dari Sputnik V.
Baca Juga: WHO larang negara kaya beli vaksin booster, ini alasannya
Sama seperti jenis vaksin lainnya, vaksin Covid-19 Sputnik V juga telah digunakan di banyak negara. Hingga saat ini, Sputnik V telah terdaftar di 67 negara dengan total populasi melebihi 3,5 miliar orang.
Data dari regulator sejumlah negara, seperti Meksiko, Argentina, Serbia, Bahrain, Hungaria, San Marino, UEA, dan lainnya, yang diperoleh selama vaksinasi, menunjukkan bahwa Sputnik V adalah salah satu vaksin teraman dan paling efektif melawan infeksi virus corona.
Vaksin Covid-19 buatan Rusia lainnya, yakni CoviVac, juga diklaim mampu melawan virus corona varian Delta yang kini menjadi ancaman baru.
Pada hari Rabu (7/7), Aidar Ishmukhametov, Direktur Jenderal Chumakov Center, melaporkan bahwa vaksin CoviVac sama efektifnya melawan varian Delta, sama seperti melawan varian Alpha.
Sebagai catatan, pada penelitian bulan Juni lalu, vaksin CoviVac punya efektivitas lebih dari 80% untuk melawan Covid-19.
