kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Valuasi Saham Teknologi Dianggap Terlampau Tinggi, Asing Jual US$ 3,8 Miliar


Rabu, 04 September 2024 / 16:52 WIB
Valuasi Saham Teknologi Dianggap Terlampau Tinggi, Asing Jual US$ 3,8 Miliar
ILUSTRASI. Papan digital di ruang edukasi saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (14/1/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu tutup naik tipis 0,2% ke 7.241. Dana asing melakukan akumulasi beli senilai Rp 1,2 triliun. Sedangkan jika dihitung dalam satu pekan terakhir, dana panas yang basuk bursa saham mencapai Rp 2,08 triliun. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/01/2024


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Investor asing secara agresif menarik diri dari saham teknologi Asia pada bulan Agustus. Investor menilai harganya mahal setelah reli baru-baru ini dan keraguan tentang profitabilitas investasi AI.

Menurut data LSEG Reuters, investor asing menjual saham senilai US$ 3,8 miliar di pasar saham Korea Selatan, India, Taiwan, Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina bulan lalu setelah dua bulan berturut-turut terjadi pembelian berturut-turut.

"Agustus sektor teknologi yang berkinerja unggul tertinggal di belakang dari saham lain dalam hal kinerja, tampaknya dengan beberapa rotasi yang dilakukan. Pelaku pasar mencerna valuasi teknologi yang tinggi dan melihat ke arah pelonggaran suku bunga Fed yang akan datang," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar IG.

Baca Juga: Cek Kinerja Emiten Bank LQ45 pada Perdagangan Rabu (4/9), Ada BMRI, BBCA, dan BBRI

Ekuitas Taiwan dan Korea Selatan, yang memiliki banyak perusahaan produsen chip untuk aplikasi AI mengalami arus keluar masing-masing sebesar US$ 4,2 miliar dan US$ 2,1 miliar pada bulan lalu.

Jason Lui, kepala strategi ekuitas dan derivatif APAC BNP Paribas, mengaitkan arus keluar asing di Taiwan dan Korea dengan penilaian ulang sentimen pada semikonduktor dan AI. "Investor global mulai mempertanyakan profitabilitas dan keberlanjutan belanja modal besar oleh perusahaan teknologi terkemuka di AS," kata dia dikutip Reuters.

Pasar India mengelola arus masuk bersih sebesar US$ 873 juta. Namun, sebagian besar pembelian didorong oleh penerbitan baru di pasar primer, dan orang asing menjual saham yang diperdagangkan di bursa senilai bersih US$ 662 juta.

"Orang asing telah mengurangi eksposur ke India karena mereka merasa itu mahal," kata Herald van der Linde, kepala strategi ekuitas HSBC Asia Pasifik.

Baca Juga: Pemerintah Rilis Global Bond Dual Currency, Nilainya US$ 1,8 Miliar dan EUR 750 Juta

Saham India diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba 12 bulan sekitar 24,06, tertinggi di antara pasar global utama, menurut data LSEG.

Sementara itu, investor asing menarik diri dari pasar saham Vietnam selama tujuh bulan berturut-turut, dengan penjualan bersih sekitar US$ 151 juta bulan lalu. Mereka juga melepas saham Thailand sebesar US$ 175 juta.

Berlawanan dengan tren tersebut, saham Indonesia dan Filipina masing-masing menarik sekitar US$ 1,85 miliar dan US$ 144 juta arus masuk asing bulan lalu.

Selanjutnya: Harga Makanan Bergizi Gratis Dipastikan Berbeda Tiap Daerah, Begini Acuannya

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Dapat Memperburuk Serta Menurunkan Kolesterol Menurut Penelitian




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×