kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Vantiv merger dengan Worldpay


Kamis, 06 Juli 2017 / 17:44 WIB
Vantiv merger dengan Worldpay


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dupla Kartini

LONDON. Perusahaan penyedia sistem pembayaran asal Amerika Serikat (AS), Vantiv mengumumkan merger dengan Worldpay yang merupakan pesaingnya asal Inggris. Merger senilai £ 7,7 miliar atau setara US$ 10 miliar dapat membantu kedua perusahaan memperoleh tambahan pasar yang lebih luas.

Financial Times melaporkan, Vantiv berhasil mendapatkan Worldpay, setelah sebelumnya harus bersaing dengan JPMorgan Chase. JPMorgan memilih mundur dan tidak lagi memberikan penawaran, usai pengumuman kesepakatan antara Worldpay dan Vantiv. Bank asal AS tersebut juga dikritik karena posisinya sebagai broker perusahaan untuk Worldpay namun tertarik untuk membelinya.

Pada era cashless ini, perusahaan penyedia sistem pembayaran sedang menjadi incaran perusahaan kartu kredit dan bank. Mereka ingin beralih dari pembayaran tunai menjadi pembayaran lewat smartphone. Merger diperkirakan akan terus ramai, baru-baru ini Nets A/S asal Denmark juga mengklaim telah didekati oleh pembeli.

Berdasarkan ketentuan yang dilaporkan Reuters, Worldpay akan memiliki 41% saham dari perusahaan tersebut. Perusahaan akan dipimpin oleh Chief Vantiv Charles Drucker dan CEO Worldpay Philip Jansen yang memimpin di masing-masing kota saat ini, yakni London dan Cincinnati.

Kuasai e-commerce

Merger Worldpay dan Vantiv dipastikan akan saling menguntungkan dari segi biaya yang dikeluarkan, karena kedua perusahaan akan lebih hemat. Selain itu kedua perusahaan diuntungkan secara pangsa pasar lewat konsolidasi informasi terkait pelanggan individunya di berbagai daerah. Hal ini memungkinkan kedua perusahaan memberikan tambahan layanan lebih besar ke perusahaan dan ritel.

Vantiv tergiur dengan bisnis Worldpay di Eropa karena pergeseran kebiasaan konsumen. Sebelumnya konsumen menggunakan uang tunai dalam transaksi perdagangan, namun kini telah beralih ke pembayaran digital. Hal tersebut juga mendorong kenaikan permintaan atas presor kartu pembayaran.

Vantiv diketahui melayani lebih dari 20 miliar transaksi pada tahun 2016. Sementara Worldpay mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba mencapai 15% pada tahun 2016 dengan jumlah transaksi pada 31 juta ponsel baik secara online maupun transaksi di toko.

Analis di Cowen Group menilai merger akan membuat Worldpay dan Vantiv makin menguasai bisnis e-commerce yang menjadi vokus perusahaan saat ini. Akuisisi tersebut akan memberikan mereka peluang untuk merambah bisnis e-commerce internasional. Mereka juga dapat melakukan penjualan secara silang pada klien mereka.

Worldpay telah didukung 400.000 mercant dengan jumlah transaksi 126 mata uang di 146 negara. Pendapatan pembayaran e-commarce Worldpay mencapai seperti dari total pendapatan dan meningkat 21,7% menjadi £ 386,6 juta pada 2016.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×