kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Varian Delta masih mengancam, varian baru corona Lambda sudah menyebar di 29 negara


Kamis, 17 Juni 2021 / 20:19 WIB
Varian Delta masih mengancam, varian baru corona Lambda sudah menyebar di 29 negara
ILUSTRASI. Varian corona delta masih mengancam, WHO sebut varian corona baru Lambda sudah menyebar ke 29 negara. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Belum juga bisa tertangani sebaran varian corona delta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberikan peringatan baru bahwa ada varian baru corona  dengan penyebaran masih bernama Lambda.

WHO menyebut varian corona jenis Lambda sudah teridentifikasi di 29 negara, terutama di Amerika Selatan.

Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerhove menyebut, WHO memantau lebih dari 50 varian Covid-19 yang berbeda, salah satunya adalah  varian virus covid Lamba.

Baca Juga: Kasus corona melonjak, WHO minta Indonesia terapkan pembatasan sosial berskala besar

"Varian Lambda memiliki banyak mutasi pada protein lonjakan yang dapat berdampak pada penularannya," kata Van Kerkhove, Kamis (17/6).

Meski begitu, penelitian lebih lanjut  atas varia baru ini diperlukan untuk sepenuhnya memahami mutasi virus corona jenis ini.

Saat ini, varian lambda masuk daftar Varian of Interest. Artinya, Lambda, belum terbukti menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia.

Meski begitu, WHO terus melakukan pemantauan atas mutasi varian baru ini karena penyebarannya tinggi di Amerika selatan.

Baca Juga: Varian Delta dorong peningkatan 50% kasus corona di Inggris, kebanyakan usia muda

Varian Lambda telah terdeteksi oleh para ilmuwan di Amerika Selatan, termasuk di Chili, Peru, Ekuador dan Argentina

Varian baru ini pertama kali muncul di Peru. Sejak April 2021, Lambda telah menyebar di Peru. Bahkan, sekitar 81 persen kasus corona di sana dikaitkan dengan varian ini.

Di Chili, varian Lambda menginfeksi 32 persen pasien corona, selebihnya pasien corona di sana banyak terinfeksi varian Gamma yang berasal dari Brasil.

Negara-negara lain seperti Argentina dan Ekuador juga telah melaporkan peningkatan prevalensi varian baru ini.

Baca Juga: Kabar terbaru vaksin nusantara: uji klinis II aman termasuk ke pasien kormobid

WHO melaporkan, corona garis keturunan Lambda membawa mutasi yang bisa meningkatkan penularan atau memperkuat ketahanan virus terhadap antibodi.

Kendati begitu, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk membuktikan dan memahami varian Lambda.
 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×