Reporter: Amanda Christabel | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kekhawatiran atas penyebaran varian virus Delta muncul di berbagai sudut pasar keuangan global, bahkan pasar saham Amerika Serikat (AS) melayang di dekat rekor tertinggi. Menurut perusahaan genomik yang berbasis di California, Helix, varian Delta sekarang sudah terdapat di lebih dari 90 negara dan telah menjadi varian paling umum di antara kasus covid-19 baru di AS.
Beberapa aset yang dikhawatirkan atas merebaknya varian Delta antara lain adalah sektor saham travel dan leisure. Analisis dari Reuters mencatatkan, Southwest Airlines, American Airlines, Delta dan Carnival Corp masuk dalam daftar 25 saham dengan kinerja terburuk selama 1 bulan terakhir. Indeks Perjalanan & Leisure Dow Jones AS turun 3,35% di bulan Juni, dibandingkan dengan kenaikan 2,2% untuk Indeks S&P 500. Harga minyak menguat sekitar 10% pada bulan Juni 2021 yang turun di awal Juli.
Selain itu, varian Delta membebani mata uang negara-negara di tempat virus ini menyebar dengan cepat, termasuk dolar Australia dan poundsterling Inggris. Pergerakan tersebut telah berpengaruh pada reli dalam dolar AS yang dipicu oleh posisi hawkish Federal Reserve. Nilai tukar dolar AS naik 2,7% pada bulan Juni 2021.
"Awalnya saya pikir risiko varian Delta paling jelas terlihat dalam poundsterling," kata John Doyle, Vice President of Dealing and Trading di FX perusahaan pembayaran Tempus Inc, dilansir dari Reuters pada Minggu (4/7).
Baca Juga: Terapkan lockdown, beberapa negara bagian di Australia berhasil menekan sebaran Covid
Beberapa investor telah menumpuk portofolio obligasi negara AS, US Treasury dalam beberapa pekan terakhir, didorong oleh ekspektasi bahwa pertumbuhan AS mungkin memuncak dan The Fed akan kurang toleran terhadap kenaikan harga konsumen. Beberapa investor percaya ketidakpastian baru atas Covid-19 dapat mempercepat kenaikan yield US Treasury, yang merupakan salah satu safe haven paling populer di dunia.
"Ketakutan bahwa lockdown dapat muncul kembali baru-baru ini menjadi faktor utama. Pencarian multi-aset dan keamanan memang terlihat sedikit menarik dengan penguatan US Treasury dan dolar AS," tulis Arnim Holzer, ahli strategi EAB Investment Group.
Sementara itu, saham Amazon.com, Netflix, dan Zoom Video Communications dan ETSY Inc telah bangkit. Marko Kolanovic dari JP Morgan percaya bahwa perubahan tersebut mirip dengan yang terjadi pada bulan Februari 2021 saat investor secara singkat menjadi defensif di tengah kekhawatiran atas varian Alpha. Tapi, investor ketika itu kembali menjual obligasi dan mengoleksi saham ketika ancaman telah berlalu.
Baca Juga: Data pengangguran AS naik, harga emas kembali melaju 0,3% di pekan lalu