kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   19.000   1,25%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Venezuela, negeri dengan tingkat inflasi 500%


Rabu, 13 April 2016 / 14:16 WIB
Venezuela, negeri dengan tingkat inflasi 500%


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

VENEZUELA. Perekonomian Venezuela tengah mengalami masalah besar.

Berdasarkan hasil studi Badan Moneter Internasional (IMF) yang baru saja dirilis Selasa (12/4), tingkat inflasi Venezuela diproyeksikan akan naik 481% pada tahun ini dan meroket 1.642% pada tahun depan.

"Venezuela berada di tepi jurang hiper-inflasi," jelas Kathryn Rooney Vera, research director BullTick Capital Markets di Miami.

IMF juga memprediksi, Venezuela -yang jarang mempublikasi data ekonominya- akan mencatatkan tingkat pengangguran 17% pada tahun ini dan hampir 21% pada tahun depan.

Untuk sejumlah konteks, terkahir kali tingkat pengangguran menyentuh level tinggi semacam itu terjadi di Amerika Serikat saat Great Depression di 1930an. Pada waktu itu, tingkat pengangguran mencapai 25%.

"Venezuela mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Ini bukan lagi resesi, tapi depresi," jelas Francisco Rodriguez, chief Andean economist Bank of America Merrill Lynch.

Inflasi memang menjadi masalah besar di Venezuela. Pada Januari, pemerintah Venezuela mengungkapkan, tingkat inflasi melinjak 141% pada tahun fiskal yang berakhir September.

Itu artinya, harga dari seluruh barang mulai susu, gula, hingga tepung meroket. Barang-barang kebutuhan dasar seperti tisu toilet dan sabun semakin menipis. Bahkan, pihak hotel meminta tamunya membawa sendiri kebutuhan mereka.

Imbasnya, mata uang Venezuela tergerus tajam. Di black market atau pasar gelap penukaran uang, satu dollar AS setara dengan 1.125 bolivars. Padahal, setahun lalu, satu dollar AS setara dengan 258 bolivars.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebenarnya sudah berupaya keras untuk menggairahkan kembali perekonomian negaranya. Yakni dengan menggelontorkan anggaran publik secara besar-besaran dan program kesejahteraan masyarakat. Dua program ini diprakarsai oleh pendahulunya Hugo Chavez lebih dari satu dekade lalu.

Meski demikian, parahnya kondisi ekonomi tak mampu ditanggung Venezuela. Perekonomian mereka tengah bermasalah dan anjloknya harga minyak semakin memperburuk keadaan.

Sekadar informasi, Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar dunia dan sekitar 95% ekspor mereka adalah minyak. Tak heran jika negara ini sangat tergantung pada minyak.

Dengan semakin murahnya harga minyak, masalah Venezuela kian rumit. Negara tersebut tidak mampu membayar bahan pangan dasar atau obat-obatan impor. Banyak warga Venezuela yang kelaparan dan kekurangan obat-obatan.

Permasalahan yang dihadapi Venezuela bisa semakin besar pada akhir tahun ini. Pasalnya, pemerintah harus membayar sejumlah utang dengan total US$ 5 miliar yang bakal jatuh tempo pada Oktober dan November.

Cadangan devisa Venezuela sudah semakin menipis dan saat ini berada di level terendah dalam 12 tahun terakhir.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×