kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ventilator laku keras, taipan Singapura tambah kaya dengan pendapatan Rp 15,6 T/bulan


Jumat, 24 April 2020 / 13:50 WIB
Ventilator laku keras, taipan Singapura tambah kaya dengan pendapatan Rp 15,6 T/bulan
ILUSTRASI. Ilustrasi mesin ventilator. REUTERS/Daniel Acker


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Miliarder Singapura semakin kaya dengan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 15,6 triliun per bulan tahun ini. Pemicunya, harga saham perusahaan perangkat medisnya melonjak hampir 50% di tengah pandemi virus corona.

Melansir South China Morning Post, menurut data Bloomberg, kekayaan Li Xiting, salah satu pendiri dan ketua Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, telah meningkat US$ 4,3 miliar tahun ini menjadi US$ 13,5 miliar, atau rata-rata US$ 37,7 juta setiap 24 jam. 
Kondisi itu membuat Li, yang lahir di provinsi Anhui di China timur, menjadi orang terkaya di Singapura, di mana ia telah menjadi warga negara setidaknya sejak 2018.

Saham Mindray telah melonjak sejak pandemi virus corona. Pada Kamis (23/4/2020), saham perusahaan peralatan medis ini diperdagangkan mendekati rekor tertinggi 270,52 yuan di pasar ChiNext di Shenzhen. Hal itu menyebabkan nilai kapitalisasi pasar perusahaan ikut melonjak menjadi 329 miliar yuan (US$ 46,5 miliar).

Baca Juga: Selama pandemi, kekayaan orang tajir AS termasuk Bezos dan Musk naik hampir 10%

"Pesanan untuk produk kami meningkat tajam pada bulan Maret," kata Mindray dalam emailnya kepada South China Morning Post. "Kami menerima pesanan dari 100-an negara untuk perangkat medis kami demi memerangi epidemi."

Perusahaan, yang produknya termasuk perangkat ventilator dan monitor pasien, mengatakan pihaknya menerima pesanan sekitar 10.000 ventilator dari Italia saja. Namun dia menolak untuk membocorkan harga masing-masing perangkat. Italia memiliki beban kasus tertinggi kedua di Eropa, dengan 187.327 kasus yang dikonfirmasi pada hitungan terakhir, dan jumlah kematian 25.085.

Baca Juga: Jeff Bezos ambil kembali kemudi Amazon di tengah pandemi virus corona




TERBARU

[X]
×