Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam meratifikasi perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa pada hari Senin yang akan memotong atau menghilangkan 99% tarif barang-barang yang diperdagangkan. Kebijakan ini dibutuhkan untuk mendorong ekonomi pasca pandemi.
Deputi Majelis Nasional negara tersebut mendukung lebih dari 94% EU-Vietnam Free Trade Agreement (EVFTA). EVFTA, yang diperkirakan mulai berlaku pada bulan Juli, adalah kesepakatan kedua Uni Eropa dengan anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) setelah Singapura.
Baca Juga: Berhasil atasi virus corona, wisatawan dari empat negara ini bisa ke Jepang
Vietnam akan memiliki masa transisi hingga 10 tahun untuk beberapa impor, seperti mobil. Ini akan membuka layanan Vietnam, termasuk pos, perbankan dan pengiriman dan pasar pengadaan publik, menyelaraskan beberapa standar dan melindungi makanan dan minuman UE, seperti sampanye Perancis atau keju feta Yunani, dari peniruan di Vietnam.
Kritik di Eropa telah mempermasalahkan catatan Vietnam tentang hak asasi manusia dan tenaga kerja, meskipun kesepakatan itu mencakup komitmen di bidang-bidang itu.
Baca Juga: Ini sentimen yang kerek capital inflow di pasar saham pada pekan ini
Bank Dunia mengatakan pada bulan Mei EVFTA dapat meningkatkan produk domestik bruto dan ekspor Vietnam masing-masing sebesar 2,4% dan 12% pada tahun 2030 dan mengangkat ratusan ribu orang keluar dari kemiskinan. "Manfaat seperti itu sangat mendesak untuk mengunci keuntungan ekonomi positif karena mereka merespons pandemi COVID-19," kata Bank Dunia.