kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Visa dicabut, donor dana Partai Buruh Australia Huang Xiangmo minta uangnya kembali


Jumat, 08 Februari 2019 / 17:52 WIB
Visa dicabut, donor dana Partai Buruh Australia Huang Xiangmo minta uangnya kembali


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - CANBERRA. Miliarder China dan penyumbang dana utama partai politik Australia, Huang Xiangmo mengecam keputusan otoritas Australia mencabut visanya untuk memasuki Australia. Ia menilai hal ini sebagai perlakuan yang sangat tidak adil. Selain itu, ia mengancam partai politik untuk mengembalikan uangnya bila larangan tersebut tidak dicabut.

Huang secara efektif dilarang masuk kembali ke Australia setelah pihak berwenang memblokir upayanya untuk mendapatkan kewarganegara Australia. Selain itu, otoritas juga membatalkan izin Huang untuk bermukim di Australia.

Para ahli menilai, Huang terlibat secara aktif dan sudah berjalan lama dengan Dewan Australia untuk Promosi Reunifikasi Damai China sebagai bagian dari jaringan pengaruh global China.

"Keputusan pembatalan visa dibuat berdasarkan spekulasi dan prasangka tidak berdasar. Ini bukan Australia yang saya percayai, Australia adalah kebebasan, demokrasi, supremasi hukum dan keadilan," ujar Huang mengutip The Guardian Jumat (8/2).

Huang sendiri telah menyumbangkan dana US$ 2,7 juta untuk pesta besar di Australia. Dia menjadi terkenal melalui hubungannya dengan mantan senator Partai Buruh Sam Dastyari. Dimana Huang telah memberikan dana sebesar US$ 5.000 untuk menutupi tagihan hukum kepada senator.

Huang pada hari Jumat mendesak partai-partai politik untuk mengembalikan uangnya jika mereka berpikir ada sumbangan yang tidak pantas. Dia mengatakan dia hanya pernah menyumbangkan uang atas permintaan partai politik.

Huang mengatakan dia tidak pernah memberikan uang sebagai penawaran proaktif. Ia mengaku memberikan sumbangan sebagai sarana untuk melaksanakan hak partisipasi politik. Hal ini dianggap wajar bagi setiap warga Australia dan semua kelompok etnis yang sama.

"Jika salah satu dari sumbangan yang saya buat sebelumnya dianggap tidak pantas oleh partai politik atau tokoh politik, saya kembali mengusulkan opsi bagi mereka untuk mengembalikan jumlah yang disumbangkan tanpa perlu membayar bunga," jelas Huang.

Nantinya, Huang akan menyumbangkan uang yang telah dikembalikan oleh elit politik tersebut untuk disumbangkan ke organisasi amal Australia.

Guardian Australia mengungkapkan bahwa Liberal New South Wales telah menerima sumbangan dari Charlton Lok, yang sebelumnya bekerja sebagai wakil ketua di bawah Huang di dewan reunifikasi.

Akademisi dengan keahlian dalam operasi pengaruh asing China telah mengatakan kepada Kongres AS dan parlemen Australia bahwa dewan reunifikasi memiliki hubungan kuat dengan Partai Komunis China.

Huang dengan tegas membantahnya dalam pernyataannya, mengatakan dewan dan padanan regionalnya tidak berafiliasi atau didanai oleh pemerintah asing mana pun. Dewan mempromosikan kebijakan China tentang Tibet dan Taiwan dan visinya tentang One China.

Huang mengatakan agen mata-mata domestik Australia yakni ASIO telah mengutip keterlibatannya dalam dewan sebagai alasan untuk memblokir visanya. Tetapi Huang mengatakan sikap Dewan One China sejalan dengan kebijakan luar negeri Australia.

“Salah satu hal yang ASIO tuduh kepada saya adalah menjadi ketua reunifikasi kelompok nirlaba, namun kebijakan 'One China' sejalan dengan posisi diplomatik Australia sejak tahun 1972, bahwa Australia menghormati kedaulatan dan integritas teritorial China,"

"Jika saya dihukum karena mempromosikan reunifikasi damai China, hukuman seperti itu bertentangan dengan posisi diplomatik dan komitmen internasional Australia sendiri serta prinsip-prinsip dasar keanekaragaman budaya Australia dan kebebasan berbicara," Papar Huang.

Akibatnya mencuatnya kasus ini ke publik, menimbulkan kebingungan pada semua warga Australia yang menghormati posisi China yang mendukung hubungan lintas-selat yang damai.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×