Sumber: The New York Times,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah pertemuan pada hari Sabtu (5/3/2022) memperingatkan bahwa Ukraina mungkin kehilangan status kenegaraannya jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan.
"Kepemimpinan saat ini perlu memahami bahwa jika mereka terus melakukan apa yang mereka lakukan, mereka mempertaruhkan masa depan negara Ukraina," kata Putin di Moskow, menurut The New York Times.
"Jika itu terjadi, mereka yang harus disalahkan untuk itu," tambah Putin.
Melansir Reuters, Putin juga mengatakan pada hari Sabtu bahwa sanksi Barat terhadap Rusia mirip dengan deklarasi perang dan memperingatkan bahwa setiap upaya untuk memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi dunia.
Putin menegaskan kembali bahwa tujuannya adalah untuk membela komunitas berbahasa Rusia melalui "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara tersebut sehingga bekas tetangga Soviet Rusia menjadi netral dan tidak lagi mengancam Rusia.
Baca Juga: Waspada! Dampak Perang Rusia-Ukraina Bisa Bikin Ekonomi Kita Meriang
Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak ini sebagai dalih tak berdasar untuk invasi yang ia luncurkan pada 24 Februari dan telah memberlakukan berbagai sanksi yang bertujuan untuk mengisolasi Moskow.
"Sanksi yang dikenakan ini mirip dengan deklarasi perang, tetapi syukurlah tidak sampai ke sana," kata Putin, berbicara kepada sekelompok pramugari di pusat pelatihan Aeroflot dekat Moskow.
Dia mengatakan setiap upaya oleh kekuatan lain untuk memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina akan dianggap oleh Rusia sebagai langkah ke dalam konflik militer. Langkah seperti itu katanya akan memiliki konsekuensi bencana bagi Eropa dan dunia.
Baca Juga: Sniper Ukraina Bunuh Jenderal Top Rusia