Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat mencoba membelenggu Rusia di tengah ketegangan dengan Eropa dan AS atas penangkapan pemimpin oposisi Kremlin Alexei Navalny.
Express.co.uk memberitakan, pernyataan Putin muncul setelah Uni Eropa setuju untuk memberikan sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab atas penangkapan, hukuman, dan penganiayaan terhadap Navalny.
Para analis mengatakan hubungan antara Rusia dan Barat mendekati titik terendah sejak Perang Dingin.
Presiden Putin berbicara kepada Dinas Keamanan Federal (FSB) dalam pidato tahunan pada hari Rabu (24/2/2021). Dia mengatakan, Barat mencoba untuk membelenggu Rusia dengan sanksi ekonomi dan lainnya.
Baca Juga: Putin sebut Angkatan Darat dan Laut Rusia siap hadapi tantangan paling sulit
"Kami dihadapkan pada apa yang disebut kebijakan menahan Rusia. Ini bukan tentang persaingan ... tetapi tentang garis yang konsisten dan sangat agresif yang bertujuan mengganggu perkembangan kita, memperlambatnya, menciptakan masalah di sepanjang perbatasan kita,” jelas Putin seperti yang dilansir Express.co.uk.
Presiden Rusia mengklaim, Barat menggunakan peralatan dari gudang senjata layanan khusus.
Dia menambahkan bahwa upaya tersebut ditujukan untuk memprovokasi ketidakstabilan internal untuk merusak nilai-nilai yang menyatukan masyarakat Rusia dan pada akhirnya melemahkan Rusia dan membawanya di bawah kendali eksternal.
Baca Juga: Putin: Kami bangga dengan kemampuan tempur dan senjata terbaru Rusia
Awal bulan ini, Putin menuduh negara-negara Barat menggunakan Navalny untuk mencoba menahan Rusia.
Menurut para analis, istilah tersebut berkonotasi dengan strategi AS terhadap Uni Soviet selama Perang Dingin.
Dalam pidatonya di FSB, dia mendesak badan intelijen domestik untuk memprioritaskan ancaman Barat dalam pekerjaannya tahun ini serta melawan terorisme.
"Penindasan terhadap setiap upaya dari luar untuk merebut hak rakyat Rusia untuk menentukan masa depan mereka juga harus menjadi perhatian Anda," tegas Putin.
Mengingatkan saja, Navalny hampir tewas dalam serangan agen saraf tahun lalu. Kremlin membantah terlibat dalam hal ini.
Baca Juga: Putin: Kami harus pertahankan pemilihan parlemen dari campur tangan asing
Navalny saat ini menjalani hukuman penjara yang secara luas dipandang sebagai hukuman atas aktivitas oposisi dan penyelidikan terhadap kehidupan korup orang kaya dan berkuasa di Rusia.
Mengomentari masalah tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan: "Mengejutkan bahwa Alexey Navalny, korban kejahatan keji, telah ditahan oleh otoritas Rusia. Dia harus segera dibebaskan. Daripada menganiaya Navalny, Rusia harus menjelaskan bagaimana senjata kimia bisa digunakan di Rusia."
Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dia "sangat terganggu" dengan penangkapan Navalny.
"Para pemimpin politik yang percaya diri tidak takut dengan suara-suara kritikan, atau melihat kebutuhan untuk melakukan kekerasan terhadap lawan politik," jelas Pompeo.