Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Senjata hipersonik dari berbagai jenis pangkalan rudal akan menjadi tulang punggung pasukan penangkal non-nuklir Rusia, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada Selasa (9/2).
"Potensi kekuatan pencegahan non-nuklir, terutama, senjata presisi, sedang diperkuat. Sistem hipersonik dari berbagai pangkalan akan menjadi tulang punggung mereka," katanya dalam pertemuan tahunan dengan para komandan militer Rusia, seperti dikutip TASS.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexey Krivoruchko mengungkapkan, Divisi Rudal ke-13 mendapatkan sistem rudal hipersonik Avangard.
"Dua sistem rudal hipersonik Avangard mulai beroperasi (Divisi Rudal ke-13 Pasukan Rudal Strategis Rusia) pada Desember 2020," kata Krivoruchko, Senin (1/3) pekan lalu, seperti dilansir TASS.
Sistem rudal hipersonik Avangard berbasis darat mulai beroperasi di Rusia pada Desember 2019 lalu. Penempatan sistem rudal jelajah tersebut di Region Orenburg di Ural.
Baca Juga: Su-57 punya kokpit otomatis, begini kemampuan jet tempur siluman Rusia
Saat pengoperasian pertama Avangard, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan, rudal hipersonik yang memiliki kemampuan nuklir itu bisa melesat lebih dari 20 kali kecepatan suara. Itu berarti, kecepatan Avangard lebih dari 24.696 kilometer per jam.
Selain Avangard, Rusia sedang menguji coba rudal hipersonik Tsirkon. Uji cobanya akan berakhir tahun ini, setelah tes menembak dari kapal selam, menurut Krivoruchko.
Dia bilang, rudal Tsirkon yang ditembakkan dari kapal fregat Admiral Gorshkov selama uji coba desain mencapai kecepatan lebih dari Mach 8 atau 8 kali kecepatan suara.
"Hasil positif ini memungkinkan untuk memulai tahap uji coba berikutnya: penembakan dari kapal selam. Uji coba diharapkan berakhir pada 2021, dan pengiriman secara bertahap harus dimulai pada 2022," kata Krivoruchko.
Dengan kecepatan di atas Mach 8, penerbangan rudal hipersonik Tsirkon dalam uji coba berlangsung hanya empat setengah menit dari Laut Putih untuk menghantam target di Laut Barent pada jarak 450 kilometer.