Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa wabah cacar monyet, meskipun "tidak normal", akan tetapi masih "dapat dikendalikan."
"Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan cacar monyet untuk melihat di mana tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya," kata Sylvie Briand, direktur WHO untuk kesiapsiagaan bahaya infeksi global.
Melansir US News, WHO mengatakan bahwa 19 negara di mana penyakit virus langka tidak endemik telah melaporkan total 131 kasus yang dikonfirmasi dan 106 kasus yang dicurigai. Mayoritas kasus telah dilaporkan di Spanyol, Portugal dan Inggris.
WHO juga menambahkan, tidak jelas apakah lonjakan kasus adalah “puncak gunung es” atau tidak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada hari Senin mengatakan bahwa mereka memprediksi bakal ada lebih banyak kasus cacar monyet. Kasus AS pertama tahun 2022 dilaporkan minggu lalu di Massachusetts.
Baca Juga: Denmark Siap Memberikan Vaksin Cacar Monyet untuk Orang yang Rentan
"Banyak dari laporan global kasus cacar monyet ini terjadi dalam jaringan seksual," kata Inger Damon dari CDC dalam sebuah pernyataan.
“Namun, penyedia layanan kesehatan harus waspada terhadap ruam yang memiliki ciri khas cacar monyet. Kami meminta masyarakat untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka jika mereka memiliki ruam baru dan khawatir tentang cacar monyet,” tambahnya.
Pejabat CDC pada hari Senin memperingatkan bahwa siapa pun bisa terkena cacar monyet. Akan tetapi dia menambahkan bahwa sebagian besar kasus ini terjadi di antara pria gay dan biseksual.
Menurut WHO, cacar monyet menular dari satu orang ke orang lain melalui:
- Kontak dekat dengan lesi
- Cairan tubuh
- Tetesan pernapasan
- Bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur.
Baca Juga: Simak Kabar Baik dari WHO Soal Wabah Virus Cacar Monyet
Adapun gejalanya meliputi:
- Ruam
- Sakit kepala
- Demam
- Nyeri otot dan tubuh
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri punggung
Kasus bertambah
Sementara itu, melansir BBC, di luar Afrika sekarang ada 237 kasus yang dikonfirmasi dan diduga cacar monyet. Otoritas kesehatan di seluruh dunia telah mengumumkan rencana untuk menahan virus tersebut.
Jerman mengatakan telah memesan hingga 40.000 dosis vaksin Imvanex - yang digunakan untuk mengobati cacar, tetapi juga efektif melawan cacar monyet - untuk disiapkan jika wabah memburuk.
Menurut pejabat kesehatan Jerman, siapa pun yang sudah divaksinasi dengan vaksin cacar bertahun-tahun yang lalu sebagai bagian dari upaya global untuk memberantas penyakit harus memiliki kekebalan yang ada.
Tetapi mereka menambahkan bahwa pengobatan terdahulu memiliki lebih banyak efek samping sehingga tidak cocok untuk memerangi cacar monyet saat ini.
Di Prancis, yang telah mendeteksi tiga kasus, pejabat mengumumkan kampanye vaksinasi yang ditargetkan pada orang dewasa yang baru saja terpapar.
Pihak berwenang di sana merekomendasikan agar vaksin diberikan dalam waktu empat hari setelah terpapar, tetapi hingga 14 hari setelahnya jika perlu.
Di Inggris, para pejabat mengumumkan pada hari Selasa bahwa 14 kasus virus telah terdeteksi - sehingga jumlah total kasus di Inggris menjadi 71.
Cacar monyet biasanya dikaitkan dengan perjalanan ke Afrika Tengah atau Barat, tetapi beberapa kasus yang terjadi di luar negara-negara ini tidak memiliki kaitan perjalanan.