Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - COPENHAGEN. Otoritas Kesehatan Denmark pada hari Selasa (24/5) mengatakan bahwa pihaknya siap menyediakan vaksin cacar monyet demi menghentikan penyebaran infeksi. Vaksin yang disediakan merupakan produksi perusahaan farmasi Bavarian Nordic.
Direktur Otoritas Kesehatan Denmark, Bolette Soborg, kepada kanal berita DR mengatakan bahwa vaksin secara khusus akan diberikan kepada orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan penderita cacar monyet.
"Vaksin akan diberikan setelah seseorang terpapar dengan yang terinfeksi, dan dimaksudkan untuk mengurangi risiko munculnya penyakit yang serius," ungkap Soborg, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Virus Cacar Monyet Makin Dekat Indonesia, Kenali Cir-Ciri Gejala Penyakit Menular Ini
Baik Otoritas Kesehatan maupun Kementerian Kesehatan Denmark belum menjelaskan apakah mereka saat ini telah memiliki stok vaksin atau masih harus menunggu produksinya.
Saat ini sudah ada lebih dari 100 kasus yang diduga atau dikonfirmasi sebagai cacar monyet di Eropa dan Amerika Utara. Penyakit ini sebelumnya banyak ditemukan di Afrika barat dan tengah. Denmark sendiri sudah mencatat dua kasus infeksi cacar monyet.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelum ini mengatakan wabah cacar monyet di luar Afrika belum memerlukan vaksinasi massal. Menurut WHO, upaya pencegahan yang perlu dilakukan saat ini adalah menjaga kebersihan dan perilaku seksual.
Baca Juga: WHO: Vaksinasi Cacar Monyet Secara Massal Belum Dibutuhkan
Kepada Reuters, pemimpin tim patogen pengawasan patogen dengan ancaman tinggi di WHO, Richard Pebody, mengatakan bahwa langkah utama untuk mengendalikan wabah adalah pelacakan kontak dan isolasi.
Ia menjelaskan bahwa cacar monyet bukan virus yang menyebar dengan sangat mudah dan sejauh ini tidak menyebabkan penyakit serius.
Masih belum jelas apa yang mendorong munculnya wabah cacar monyet di luar Afrika. Para ilmuwan masih mencoba memahami asal usul kasus dan apakah ada sesuatu tentang virus yang telah berubah. Dugaan utama saat ini adalah bahwa virus telah berhasil bermutasi.