Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Selain itu, pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2020 kemungkinan akan mendingin lebih lanjut menjadi 5,9%, di bawah prediksi dalam survei sebelumnya di level 6,0%.
Baca Juga: Bertebaran sentimen positif, seluruh bursa Asia menguat
Data suram dalam beberapa bulan terakhir telah menandakan rendahnya tingkat permintaan baik di dalam maupun luar negeri. Terkait hal itu, market berharap, Beijing akan kembali merilis langkah-langkah stimulus lebih banyak untuk menangkal perlambatan yang lebih tajam dan mencegah lebih banyak hilangnya lapangan kerja.
"Jika pasar tenaga kerja memburuk tajam pada akhir 2019 dan awal 2020, kebijakan stimulus dapat meningkat pada Maret tahun depan," kata Tao Wang, ekonom China di UBS. "Ketika kebijakan-kebijakan baru mulai berlaku, dan seiring guncangan tarif yang lebih tinggi memuncak pada kuartal pertama 2020, kami melihat pertumbuhan PDB China rebound dari kuartal dua 2020 dan seterusnya."
Baca Juga: Moody's Analytics: Trump akan menang mudah pada Pemilu 2020 jika....
Beijing telah mengandalkan kombinasi stimulus fiskal dan pelonggaran moneter untuk mengatasi perlambatan saat ini. Akan tetapi, analis mengatakan ruang untuk tindakan kebijakan yang agresif telah dibatasi oleh kekhawatiran atas risiko utang dan perumahan.