Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Nilai tukar yuan melemah pada transaksi perdagangan pagi ini (10/10). Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, nilai tukar yuan melemah 0,4% hingga menyentuh level terendah dalam lima pekan terakhir di pasar offshore sebelum akhirnya pulih.
Kondisi ini terjadi setelah adanya berita yang melaporkan perundingan dagang AS-China di tingkat tinggi yang berlangsung di Washington telah gagal menemukan kata sepakat. Kondisi ini menyebabkan investor menyelamatkan diri ke aset-aset yang lebih aman.
The South China Morning Post memberitakan dengan sumber anonim, hingga saat ini tidak ada kemajuan yang berhasil tercapai atas isu-isu utama. Selain itu, negosiator utama Wakil Perdana Menteri Liu He, berencana meninggalkan Washington sehari lebih cepat.
Baca Juga: Yuan China dan dollar Taiwan paling perkasa di Asia, rupiah dan baht tertekan
Saat yuan China tak berdaya, sejumlah aset-aset safe haven menguat. Beberapa di antaranya adalah yen Jepang dan franc Swiss dengan masing-masing kenaikan 0,3%. Namun, penguatan dua mata uang ini mulai pudar setelah CNBC memberitakan Gedung Putih tidak mengetahui rencana delegasi China yang akan pulang ke negaranya lebih awal.
Menurut Joe Capurso, senior currency strategist Commonwealth Bank of Australia di Sydney, pergerakan mata uang menunjukkan apa yang akan terjadi jika perundingan tidak mencapai kesepakatan.
"Kami tidak melihat adanya jalan mudah terhadap kesepakatan perdagangan, sehingga kami lihat hal ini akan berlangsung cukup lama," jelasnya.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Terseret Yuan
Pergerakan menawarkan preview dari apa yang diharapkan jika pembicaraan mencapai sedikit atau tidak sama sekali, kata Joe Capurso, ahli strategi mata uang senior di Commonwealth Bank of Australia di Sydney.
"Kami tidak melihat rute yang mudah menuju kesepakatan sehingga kami dapat melihat ini berlangsung cukup lama," katanya.