kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Wal Street Sumringah


Kamis, 27 November 2008 / 09:23 WIB
Wal Street Sumringah


Sumber: Bloomberg |

NEW YORK. Bursa New York sepertinya semakin mantap berpijak. Harga minyak yang yang melaju kencang mampu mengangkat harga saham-saham energi sejalan dengan spekulasi investor atas tim ekonomi presiden Barack Obama yang akan menyurung pertumbuhan.

Indeks S&P 500 menanjak 3,5% menjadi 887,68 setelah sempat jatuh sebanyak 1,9%. Indeks ini telah terdesak 18% sejak penurunannya ke level yang terendah sepanjang 11 tahun ini pada 20 November 2008 lalu. Dow Jones Industrial Average mumbul 247,14 poin atau 2,9% menjadi 8.726,61.

"Pasar telah mendapatkan data perekonomian yang sangat buruk, namun muncul optimisme baru dari nominasi Obama yang akan muncul setiap harinya," kata Robert Lutts, presiden Cabot Money Management di Boston. "Harapannya adalah ada aliran air yang melajukan kapal ini, tim (bentukan Obama-red) datang untuk menyelamatkan kami," imbuhnya.

Indeks patokan yang anjlok pada perdagangan awal langsung terkoreksi setelah Obama memilih mantan Federal Reserve Chairman Paul Volcker menjadi kepala tim penasihat perekonomian dan mengatakan mereka akan mengimplementasikan rencana mereka untuk mendorong pertumbuhan di hari pertama. Minggu ini, Obama juga menyebut Fed Bank of New York Chief Tim Geithner sebagai Treasury Secretary dan mantan Harvard University President Lawrence Summers sebagai White House Economic Director.

S&P 500 mencatatkan grafik yang menaik setelah resesi yang mendalam memaksa The Fed untuk berkomitmen mengucurkan US$ 800 miliar untuk membantu mencairkan pasar kredit. Indeks ini masih terjungkal 43% sejak rekor tertingginya tercetak pada Oktober 2007.

Exxon naik 3,6% menjadi US$ 80,89 dan menyumbang yang paling besar untuk kenaikan S&P 500. Chevron mengimbuhkan 4,4% menjadi US$ 79,93. GM, pabrikan otomotif terbesar di AS melonjak US$ 1,25 menjadi US$ 4,81. Sedangkan Ford Motor Co., perusahaan otomotif terbesar kedua di AS , melaju kencang 30% menjadi US$ 2,15.

Asal tahu saja, saham-saham AS sempat melorot setelah pemerintah membeberkan pesanan terhadap barang tidak habis pakai buatan AS menyusut 6,2%, dua kali lebih besar ketimbang yang diprediksikan oleh para ekonom. Belanja konsumen juga terlihat terjun bebas sejak tahun 2001.

"Masih ada banyak tekanan dan ketegangan di dalam perekonomian ini, dan pasar secara keseluruhan juga belum teringankan oleh langkah-langkah yang dibikin oleh The Fed maupun Treasury," kata Michael Mullaney.

Ia mengimbuhkan, "Bakalan ada stimulus fiskal dari Obama pada tahun 2009, semoga mampu mengangkat perekonomian riil. Saya tidak yakin punya katalisator yang cukup signifikan antara sekarang dan nanti untuk kemudian seluruh saham akan membubung tinggi."




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×