kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Walter Haefner: Terbelit masalah hukum saat ekspansi ke Amerika (4)


Selasa, 26 Juli 2011 / 07:41 WIB
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (27/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/01/2020.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Catur Ari

Untuk mengembangkan bisnis komputer, Walter Haefner menggabungkan perusahaannya dengan perusahaan komputer Amerika Serikat, Computer Associates (CA). Namun, ekspansi komputernya ternyata tak semulus bisnis mobil impornya. Pada dekade 1990, perusahaannya menghadapi berbagai kendala hukum, mulai dari penyuapan, hingga kesalahan pelaporan keuangan yang mengakibatkan CA harus membayar ganti rugi kepada para pemegang saham.

Perjalanan bisnis otomotif Walter Haefner memang terbilang mulus. Ia tak menghadapi persoalan pelik saat harus membesarkan AMAG Automobil Und Motoren AG di Swiss. Namun, Haefner tertimpa persoalan lumayan pelik saat mulai menggarap bisnis komputer. Awalnya, ia mendirikan perusahaan jasa komputer Automation Center AG di Zurich. Ia lalu berekspansi ke Amerika Serikat lewat merger dengan Computer Associates (CA) Technologies tahun 1987. Ia adalah pemegang saham individu terbesar di perusahaan gabungan ini.

Selama tiga puluh tahun, Haefner harus membagi waktu bisnisnya dengan berbagai macam persoalan hukum. Pada tahun 1992, CA dituduh melanggar kontrak, termasuk hak cipta dan penyalahgunaan rahasia dagang oleh mantan pelanggannya, Electronic Data System (EDS).

CA akhirnya melayangkan gugatan balik ke EDS dan menyatakan bahwa EDS melanggar kontrak, termasuk pelanggaran hak cipta dan rahasia dagang. Pada tahun 1996, kedua perusahaan ini sepakat untuk berdamai.

Haefner setuju menandatangani perjanjian lisensi dan mengakhiri sengketa hukum mereka selama empat tahun. Ia mempersilakan EDS menggunakan seluruh perangkat lunak CA yang diciptakan untuk EDS. Asalkan EDS membayar seluruh hak CA.

Perjanjian ini juga dibuktikan dengan pembagian aset CA dan EDS di Orlando. Kedua perusahaan ini bekerja sama untuk menyediakan perangkat lunak dan jasa untuk industri keuangan. Di tahun yang sama, Haefner mengakuisisi Technologies Cheyenne Software Inc untuk memperkuat proses penyimpanan data perusahaan.

Tahun 1998, Hafner kembali menghadapi persoalan. Komisaris Computer Science Corporation (CSC) Van Honeycutt menggugat pendiri CA sekaligus kawan Haefner, Charles Wang atas penyuapan pada upaya akuisisi paksa perusahaan konsultan komputer ini. Ketika itu, CA gagal mengakuisisi CSC.

Tahun 2000, para pemegang saham CA mengajukan gugatan class action kepada CA. Para pemegang saham mengatakan bahwa manajemen CA tidak membukukan pendapatan lebih dari US$ 500 juta tahun 1998 dan 1999 agar harga saham naik.

Setelah itu, regulator pasar modal Securities and Exchange Commission (SEC) pun menindaklanjuti kasus ini dengan investigasi. SEC menyatakan bahwa CA dari tahun 1998 hingga 2000 terus menambahkan pendapatan kontrak meski sudah tutup buku kuartalan agar laporan keuangan perusahaan ini bisa mencapai perkiraan analis Wall Street.

Akibatnya, CA harus membayar ganti rugi US$ 225 juta kepada para pemegang saham dan mendanai reformasi tata kelola keuangan perusahaan. Skandal ini mengakibatkan CA sempat terpuruk dan membuat harga sahamnya anjlok. Haefner bahkan langsung memecat delapan pejabat eksekutif CA yang telah mengaku bersalah atas persoalan yang menimpa perusahaannya.

Haefner merombak manajemennya dan memilih manajer IT berpengalaman untuk kembali membangun CA. Ia kembali fokus memimpin CA lewat berbagai macam pengembangan teknologi. Ia memimpin perusahaannya untuk mengejar ketertinggalan akibat berbagai skandal.

CA terus tumbuh secara organik maupun lewat akuisisi. CA berhasil mengakuisisi 3Tera Technologies, Nimsoft, 4Base Teknologi, dan Hyperformix. Majalah Newsweek mengganjar CA Technologies sebagai salah satu perusahaan yang mampu mencetak pendapatan besar. Majalah Business Solutions menempatkan CA sebagai perusahaan dengan praktik pelayanan teknologi terinovatif tahun 2010.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×