kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

WaMu Akhirnya Menyerah dan Dinyatakan Bangkrut


Jumat, 26 September 2008 / 18:56 WIB
WaMu Akhirnya Menyerah dan Dinyatakan Bangkrut
ILUSTRASI. Foto udara memperlihatkan suasana sepi ruas jalan kawasan Sudirman dan Dr. Satrio, Jakarta, Minggu (29/3/2020). Kementerian Keuangan mengaku telah menyiapkan anggaran bila lockdown menjadi opsi mencegah penyebaran wabah virus corona di Indonesia. Kendati


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Setelah berbagai upaya untuk mencari suntikan dana segar mentok, Washington Mutual Inc. (WaMu) akhirnya menyerah. WaMu dinyatakan bangkrut. Bahkan, kebangkrutan bank beraset US$ 307 miliar ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat (AS).

Pada Kamis (25/9), Pemerintah AS menutup bank itu dan memasukkannya ke dalam pengawasan Office of Thrift Supervision dari Federal Deposit Insurance Corp, lembaga penjamin simpanan AS. Tak lama sesudahnya, JPMorgan Chase & Co. pun mengakuisisi US$ 1,9 miliar simpanan nasabah bank WaMu dan cabang-cabang bank itu. JPMorgan dengan tegas menyatakan tak akan mengakuisisi obligasi senior yang tak dijamin, subordinated debt, dan saham spesial dari bank-bank WaMu, ataupun aset dan kewajiban dari perusahaan induknya, Washington Mutual Inc.

Kondisi WaMu memang kritis. Kehancurannya mulai terasa ketika rating kreditnya menurun menjadi berkategori "junk" dan harga sahamnya anjlok. WaMu akan mengalami kerugian kredit perumahan sebesar US$ 19 miliar dalam waktu dua hingga dua setengah tahun ke depan. Minggu lalu, bank itu telah memecat CEO Kerry Kilinger dan mencari pembeli.

Nasabah dan investor WaMu pun jadi cemas. Sejak 16 September lalu, mereka telah menarik US$ 16,7 miliar dari rekening WaMu. Karena itu, FDIC menilai WaMu sudah tak aman. 

JPMorgan kini bank kedua terbesar AS

Bagi JPMorgan, inilah pembelian keduanya atas institusi keuangan besar yang bangkrut akibat krisis. Empat bulan lalu, bank yang didirikan Jean Pierpont Morgan itu membeli Bear Sterns Cos senilai US$ 8 per saham. Dengan dua pembelian itu, JPMorgan naik satu peringkat menjadi bank kedua terbesar di AS setelah Bank of America.

Dari transaksi WaMu, JPMorgan akan memperolah 5.400 cabang bank di 23 negara bagian. JPMorgan akan menutup 10% dari dua buah cabang.

JPMorgan sendiri memperkirakan, akusisisi WaMu akan menambah 50 sen per saham terhadap pendapatan perusahaan pada  2009. Hingga 2010, JPMorgan pun memprediksi akan meraup dana simpanan sebelum pajak sekitar US$ 1,5 miliar. Sementara itu, biaya merger sebelum pajaknya akan menghabiskan US$ 1,5 miliar.

Terhadap aset-aset WaMu yang memburuk akibat kredit subprime dan obligasi berisikonya, JPMorgan berencana melakukan penyusutan aset senilai US$ 31 miliar.

"Kami mendapatkan transaksi ini pada harga yang akan melindungi kami. Jika kami salah pun, harga ini akan tetap melindungi kami," ujar CEO JPMorgan Jamie Dimon. Ia juga menyatakan akan mengumpulkan dana sekitar US$ 8 miliar dengan menerbitkan saham biasa.




TERBARU

[X]
×