kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Warga AS jadi korban tewas akibat virus corona di Wuhan, China


Minggu, 09 Februari 2020 / 07:29 WIB
Warga AS jadi korban tewas akibat virus corona di Wuhan, China
ILUSTRASI. Penghormatan untuk seorang dokter pengungkap virus corona yang meninggal karena terinfeksi virus corona


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seorang warga negara Amerika Serikat (AS)  menjadi orang asing pertama di China yang meninggal karena virus corona. Total, jumlah kematian akibat virus corona meningkat menjadi lebih dari 800 orang.

Al Jazeera melaporkan, pria asal AS berusia 60 tahun itu meninggal di sebuah rumah sakit di kota Wuhan, China yang menjadi pusat penyebaran corona, pada 6 Februari 2020. Korban tewas warga AS akibat corona itu sampaikan kedutaan besar AS di China, Sabtu (8/2).

Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 37.110, meninggal 806, sembuh 2.615 (9/2 - 06.33 WIB)

Melihat jumlah korban tewas, jauh lebih banyak orang meninggal karena virus corona di China daripada selama wabah sindrom pernapasan akut (SARS) tahun 2002-2003 silam. Adapun total jumlah orang yang terinfeksi corona di negara itu telah mencapai 34.546 orang.

Dua orang dilaporkan telah meninggal karena virus corona di luar daratan China - satu di Hong Kong dan lainnya di Filipina - dan setidaknya 25 negara telah mengonfirmasi kasus.

Maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China dan beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Wuhan dan provinsi Hubei yang lebih luas dalam upaya untuk menghentikan penyebaran.

Sabtu (8/2), Inggris menyebutkan penerbangan evakuasi terakhir dari Wuhan telah berangkat dengan lebih dari 200 orang di dalamnya.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan, pesawat sipil sewaan berangkat pukul 3:20 waktu setempat atau pada Minggu, dan jumlah penumpang termasuk staf yang memfasilitasi penerbangan serta tenaga medis.

"Di samping warga negara Inggris, ada negara lain di atas kapal terbang," tulis Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: 20 tewas, seorang tentara Thailand mengamuk tembaki pengunjung mal



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×